REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, meniadakan kegiatan di luar kelas berupa olahraga dan upacara bagi sekolah yang berada di sekitar Gunung Marapi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi erupsi yang sewaktu-waktu gunung itu bisa erupsi.
"Tidak ada kegiatan di luar kelas seperti olahraga, upacara, dan lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam Isra di Lubuk Basung, Kamis (18/1/2024).
Ia mengatakan, sampai saat ini siswa masih bisa belajar tatap muka dengan ketentuan harus memakai masker dan sekolah diberikan kewenangan untuk mengambil keputusan apabila terjadi peningkatan abu vulkanik. Kewenangan itu berupa menghentikan pembelajaran di sekolah, mengurangi jam pelajaran, memulangkan siswa lebih cepat atau untuk sementara mengumpulkan siswa pada tempat yang dianggap aman dan tidak membahayakan.
"Ini dalam rangka pengurangan risiko dampak dari erupsi gunung tersebut yang dialami siswa," katanya.