Sabtu 20 Jan 2024 00:05 WIB

Nabi Muhammad SAW Disihir Orang Yahudi, Lalu Turun Dua Surat Pendek Ini

Sihir tersebut membuat Nabi Muhammad SAW sakit hingga rambut di kepalanya rontok.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad.
Foto: Republika.co.id
Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW dikisahkan pernah disihir oleh seorang pria Yahudi dari Bani Zuraiq. Namanya adalah Labid bin Al Asham.

Abu Abdurrahman Muqbil Al Wadai dalam Rudud Ahl Al Ilm Ala Al Tha'inin fii Hadits Al Sihr menjelaskan Labid bin Al Asham menyihir Rasulullah melalui sisir beliau, lalu sisir tersebut dilempar ke dalam sumur yang disebut Sumur Dzarwan.

Baca Juga

Sihir tersebut membuat Nabi Muhammad SAW sakit hingga rambut di kepalanya rontok. Sakit ini berlangsung selama enam bulan dan mencapai tingkat yang paling parah. Hingga kemudian, dua malaikat mendatangi Rasulullah SAW yang sedang tidur.

Salah satunya duduk di dekat kepala beliau dan satunya lagi berada di dekat kaki beliau. Kemudian salah seorang di antara keduanya berkata kepada temannya, "Sakit apa orang ini?" Temannya menjawab, "Terkena sihir."

"Siapa yang telah menyihirnya?" tanya temannya lagi. Temannya menjawab, "Labid bin Al-Asham." Ditanya lagi, "Dalam bentuk apa sihir itu?" Dia menjawab, "Sisir dan garu." "Lalu di mana semuanya itu berada?" kata salah satu temannya. Lalu dijawab, "Di sumur Dzarwan."

Kemudian Nabi SAW terbangun...

sumber : Mawdoo3
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement