Sabtu 20 Jan 2024 16:39 WIB

Genjot Kunjungan Wisata, Tahun Ini Disbudpar Cirebon Tambah Destinasi Wisata Baru

Tahun ini ada dua bangunan cagar budaya yang dikembangkan menjadi destinasi baru.

Warga mengendarai skuter listrik saat bermain di Alun-alun Sangkala Buana, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (30/7/2023). Alun-alun Sangkala Buana menjadi salah satu alternatif wisata yang berdekatan dengan kawasan Keraton Kasepuhan dan Masjid Agung Cipta Rasa Kota Cirebon, Jawa Barat. Selain itu, kawasan tersebut juga menyediakan beragam hiburan seperti wahana bermain anak, penyewaan sepeda listrik dan rental mini trail dan atv yang dapat dimanfaatkan warga untuk berlibur di akhir pekan bersama keluarga.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengendarai skuter listrik saat bermain di Alun-alun Sangkala Buana, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (30/7/2023). Alun-alun Sangkala Buana menjadi salah satu alternatif wisata yang berdekatan dengan kawasan Keraton Kasepuhan dan Masjid Agung Cipta Rasa Kota Cirebon, Jawa Barat. Selain itu, kawasan tersebut juga menyediakan beragam hiburan seperti wahana bermain anak, penyewaan sepeda listrik dan rental mini trail dan atv yang dapat dimanfaatkan warga untuk berlibur di akhir pekan bersama keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON------Untuk menggenjot kunjungan turis pada 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat (Jabar) saat ini sedang menyusun program untuk menambah destinasi wisata baru. Yakni, berupa bangunan cagar budaya yang difungsikan sebagai destinasi sejarah.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya, tahun ini ada dua bangunan cagar budaya yang dikembangkan menjadi destinasi baru. Sehingga, wisatawan memiliki banyak opsi untuk berwisata di kota tersebut.

Baca Juga

 

Bangunan cagar budaya itu, kata Agus, salah satunya terletak di Jalan Pasuketan, Kota Cirebon, bernama Gedung British American Tobacco (BAT) yang dibangun pada 1924 dan pernah dipakai sebagai tempat produksi rokok putih selama zaman kolonial.

“Tahun ini bertepatan dengan 100 tahun usia Gedung BAT. Kita (Pemkot Cirebon) bisa mendukung operasionalnya,” ujar Agus, Sabtu (20/1/2024).

 

Agus menjelaskan konsep pariwisata yang dikembangkan pada bangunan bergaya “art deco” itu dengan memanfaatkan salah satu ruangan menjadi museum, kemudian menata area luarnya sebagai kawasan kuliner dan zona kreatif. Pihaknya memastikan penerapan konsep tersebut, tidak akan menghilangkan kaidah-kaidah pelestarian cagar budaya.

“Itu bisa dikembangkan untuk wisata kuliner dengan rasa modern. Pemkot Cirebon memberikan terkait cagar budayanya sampai fasilitasi perizinan,” katanya.

 

Tidak hanya bangunan tersebut, kata dia, Disbudpar juga segera melakukan penataan terhadap Gedung Bundar di Kota Cirebon yang sudah ada sejak 1920-an. Gedung tersebut pernah dijadikan sebagai pos jaga oleh tentara Hindia-Belanda.

“Gedung Bundar (konsepnya) menjadi sentra kota pusaka atau museum tematik, yang dilengkapi dengan zona kreatif,” ungkapnya.

 

Agus menekankan Pemkot Cirebon tetap melestarikan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah, karena hal itu bisa dimanfaatkan guna menarik minat wisatawan supaya berkunjung ke Kota Cirebon.

 

Sebelumnya, Disbudpar Kota Cirebon melaporkan kunjungan wisatawan di daerahnya selama 2023 sudah menyentuh angka angka 3,5 juta. Rata-rata wisatawan itu berasal dari turis domestik yang berkunjung ke sejumlah destinasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement