Senin 22 Jan 2024 07:43 WIB

Anies: Ada 3 Kata untuk Gus Muhaimin, 'Bangga, Bangga, dan Bangga'

Usai debat cawapres, Anies Baswedan menyampaikan rasa bangganya kepada Muhaimin.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Usai debat cawapres, Anies Baswedan menyampaikan rasa bangganya kepada Muhaimin.
Foto: Republika/Prayogi
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Usai debat cawapres, Anies Baswedan menyampaikan rasa bangganya kepada Muhaimin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Anies Baswedan mengaku bangga dengan penampilan pasangannya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saat debat keempat pemilihan presiden (pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Ahad (21/1/2024). Pasalnya, Cak Imin dinilai dapat menjaga marwah pelaksanaan debat.

"Ada tiga kata atas apa yang dikerjakan kerjakan Gus Muhaimin malam ini. Satu bangga, dua bangga, tiga bangga," kata capres nomor urut 1 itu saat konferensi pers usai debat di JCC Senayan, Ahad malam.

Baca Juga

Ia menilai, Cak Imin dapat menjaga marwah debat untuk berbicara mengenai kebijakan, alih-alih menjabarkan definisi seperti yang dilakukan cawapres lain. Sikap itu dinilai menunjukkan kepemimpinan yang ditawarkan oleh Cak Imin, yaitu kepemimpinan level kebijakan.

"Bukan level yang teknis yang sama sekali jauh dari tingkat kepemimpinan nasional," ujar Anies. 

Selain itu, Ketua Umum PKB itu juga dinilai menunjukkan sikap yang menghormati lawan bicara. Cak Imin disebut tidak sedikit pun merendahkan lawan debatnya. 

Menurut Anies, Cak Imin menganggap lawan debatnya sebagai teman berpikir. Karena itu, Cak Imin menunjukkan sikap yang terhormat.

"Itu semua didasari apa semua mulai dari etik. Kalau etik itu dihormati, ditinggikan, maka perilaku akan mencerminkan itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement