Senin 22 Jan 2024 08:02 WIB

Cak Imin: Gimmick Gibran Berbahaya

Muhaimin Iskandar sebut gimmick Gibran di acara debat membahayakan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Muhaimin Iskandar sebut gimmick Gibran di acara debat membahayakan.
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Muhaimin Iskandar sebut gimmick Gibran di acara debat membahayakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka masih juga menggunakan jurus pertanyaan dari istilah dengan penjelasan singkat saat debat keempat pemilihan presiden (pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Ahad (21/1/2024). Jurus itu dianggap oleh pasangan nomor urut 1 sebagai gimmick (gimik).

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai, debat pilpres semestinya digunakan sebagai upaya keseriusan kita untuk menata bangsa. Menurut dia, kegagalan seluruh pembangunan saat ini, salah satunya adalah karena masyarakat selalu terjebak pada gimik, yang notabene tidak pernah membawa kepada kebaikan. 

Baca Juga

"Kita harus pasa substansi pembangunan. Gimik bagi saya itu membahayakan keberlangsungan visi dan misi terlaksana," kata dia saat konferensi pers usai debat, Ahad (21/1/2024) malam. 

Calon presiden (capres) Anies Baswedan menambahkan, pihak yang memiliki pengetahuan substansi yang kuat tidak akan melakukan banyak atraksi. Sebaliknya, ketika substansinya lemah, pihak itu harus menutupinya dengan atraksi.

"Itu sederhana sekali," kata dia.

Ia pun menilai, dalam debat pada Ahad malam itu, masyarakat dengan sendirinya dapat menilai gagasan yang otentik dari cara penyampaiannya. Masyarakat juga dapat menilai gagasan yang sekadar kosmetik.

Menurut Anies, debat adalah sebuah kesempatan bagi rakyat untuk melihat gagasan secara substansial. otentik. "Pada mereka lah kita perlu titipkan kepercayaan untuk masa depan republik ini," ujar Anies.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement