Senin 22 Jan 2024 09:17 WIB

Pengamat: Harusnya Gibran Tampil Lebih Tenang dan Hindari Gimmick

Pengamat menilai seharusnya Gibran tampil lebih tenang dan menghindari gimmick.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Pengamat menilai seharusnya Gibran tampil lebih tenang dan menghindari gimmick.
Foto: Republika.co.id
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Pengamat menilai seharusnya Gibran tampil lebih tenang dan menghindari gimmick.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai sikap dan gimmick yang dilakukan oleh calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat justru menimbulkan kesan kurang simpatik.

Menurut Umam, seharusnya Gibran menunjukkan sikap lebih tenang dan bisa menghindari gimmick yang tidak produktif dalam penampilannya. Sebab, ia berpendapat, materi serangan yang disampaikannya pun sudah mengenai sasaran.

Baca Juga

"Sikap dan gimmick Gibran dalam menyampaikan pertanyaan dan merespons jawaban justru terkesan kurang simpatik. Seharusnya Gibran tampil tenang dan menghindari sejumlah gimmick yang tidak perlu dan tidak produktif, karena sebenarnya materi serangannya sudah kena sasaran," kata Umam dikutip dari keterangan pers pada Senin (22/1/2024).

Namun lanjutnya, karena Gibran dinilai lebih memilih melanjutkan gimmick yang kurang simpatik, maka akhirnya kubu 01 dan 03 kompak menghantam strategi Gibran dengan judgement pertanyaan receh dan tidak layak untuk dijawab.

Meski demikian, Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina ini menilai Gibran lebih banyak memainkan strategi defensif walaupun juga sesekali menyerang cawapres lainnya.

Bahkan menurut Umam, Gibran juga terpaksa harus menjawab sekaligus mempertanggungjawabkan kinerja pemerintahan Jokowi selama ini.

Selain itu, pilihan strategi debat Gibran yang mengulangi singkatan dinilai kembali berhasil menjebak Mahfud dan Muhaimin. "Hal itu terefleksi dalam jawaban mereka yang terkesan mengambang," ujar Umam.

Dalam debat keempat pada Ahad (21/1/2024) malam, membahas isu seputar pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup; sumber daya alam dan energi; pangan; agraria; masyarakat adat; serta desa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement