Selasa 23 Jan 2024 12:32 WIB

PT Mulia Inti Pangan Salurkan Zakat Bantuan Pendidikan Santri Rp 250 Juta melalui Baznas

Program bantuan pendidikan santri merupakan langkah nyata dalam mendukung pendidikan.

PT Mulia Inti Pangan, sebuah perusahaan yang berfokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan kegunaan dan nilai tepung, menyalurkan zakat dalam program bantuan pendidikan santri melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, sebesar Rp 250 juta.
Foto: Baznas
PT Mulia Inti Pangan, sebuah perusahaan yang berfokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan kegunaan dan nilai tepung, menyalurkan zakat dalam program bantuan pendidikan santri melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, sebesar Rp 250 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mulia Inti Pangan, sebuah perusahaan yang berfokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan kegunaan dan nilai tepung, menyalurkan zakat dalam program bantuan pendidikan santri melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, sebesar Rp 250 juta.

Secara simbolis, penyaluran zakat dalam program bantuan pendidikan santri diserahkah oleh perwakilan PT Mulia Inti Pangan kepada perwakilan Baznas RI yang diselenggarakan di Kantor PT Mulia Inti Pangan Cirebon, Kamis (18/1/2024) lalu.

Baca Juga

Secara terpisah, Pimpinan Baznas RI, Rizaludin Kurniawan menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penyaluran zakat dalam program bantuan pendidikan santri dari PT Mulia Inti Pangan melalui Baznas RI sebagai bentuk keberpihakan terhadap santri.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT Mulia Inti Pangan atas kepedulian dan kontribusinya dalam mendukung program bantuan pendidikan santri melalui penyaluran zakat ini. Semoga langkah baik ini menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pendidikan di tanah air,” ujar Rizaludin dalam siaran persnya.

Menurut Rizaludin, program bantuan pendidikan santri merupakan langkah nyata dalam mendukung pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda, khususnya para santri yang menjadi tulang punggung pesantren. Dia berharap, dengan penyaluran zakat ini tidak hanya menyentuh kehidupan saat ini, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih baik.

“Kita saksikan bersama bagaimana zakat, sebagai salah satu rukun Islam yang amat mulia, dapat menjadi instrumen pemberdayaan dan investasi untuk masa depan umat. PT Mulia Inti Pangan dengan kebaikan hati dan kesadaran sosialnya telah memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan program bantuan pendidikan santri ini,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan PT Mulia Inti Pangan menyatakan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap sesama, PT Mulia Inti Pangan pada 2023 telah menyalurkan zakat perusahaan pada program bantuan pendidikan santri melalui Baznas sebesar Rp 250 juta.

“Hari ini, kami hadir untuk menyalurkan zakat dalam program bantuan pendidikan santri, sebuah langkah konkrit yang kami percayai memiliki dampak positif yang besar terhadap pendidikan dan pembentukan karakter para santri. Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan adalah kunci untuk membentuk generasi yang berpotensi dan memiliki kontribusi nyata dalam membangun bangsa,” katanya.

Dia berharap, langkah kecil tersebut dapat menjadi bagian dari rangkaian aksi nyata dalam mendukung pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. “Diharapkan melalui bantuan ini, dapat membantu para santri dhuafa aktif berprestasi yang sedang menempuh Pendidikan di kelas XII (3) Tingkat MA sederajat yang berkeinginan kuat dapat mempersiapkan untuk melanjutkan ke Jenjang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Favorit,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement