REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki, mengajak kepada seluruh mahasiswa dan pemuda Indonesia untuk turut mengampanyekan Pemilu yang aman dan sejuk. Dia juga berharap mahasiswa bisa terlibat dalam menjaga persatuan dalam gelaran Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Kami dari Badko HMI Jabodetabeka-Banten memiliki 17 cabang dan memiliki kampus-kampus, ayo kita kampanyekan politik yang damai, aman, dan sejuk," ujar Adhiya dalam acara Deklarasi Pemilu Damai 2024 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Dia mengatakan, proses pemilihan kandidat Capres-Cawapres dalam Pemilu 2024 tinggal 24 hari lagi. Karena itu, dia pun mendorong kepada seluruh elemen mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Apalagi, menurut dia, saat ini mahasiswa menjadi penyambung lidah rakyat.
"Kita tidak mau ada perpecahan di antara putra-putri bangsa. Kita tidak mau ada polarisasi di tengah-tengah demokrasi saat ini," ucap Adhiya.
Dalam konteks pemilu sekarang ini, menurut dia, mahasiswa dan pemuda menginginkan calon pemimpin bangsa yang mengedepankan visi dan misi, serta gagasan. Karena itu, menurut dia, mahasiswa tidak boleh terjerumus dalam jurang yang berbahaya dalam politik.
"Makanya kami dari Badko HMI terus melakukan upaya edukasi dalam Pemilu Damai, dalam rangka mewujudkan Pemilu yang bermartabat, jujur dan adil," kata dia.
Adhiya mengatakan, mahasiswa dan pemuda merupakan calon pemimpin bangsa dan telah banyak berkontribusi untuk bangsa ini. Siapa pun yang meragukan mahasiswa dan pemuda, kata dia, mereka tidak paham sejarah.
"Harapan saya, Pemilu Damai ini sama-sama kita gaungkan di seluruh kampus-kampus, di seluruh kampung dan rumah bahwa kita harus memiliki rasa persatuan dan kesatuan," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Kominfo Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Amor mengapresiasi mahasiswa dan pemuda yang masih mau berbicara gagasan. Dalam konteks Pemilu, dia pun menyinggung gagasan seorang filsuf dari Jerman, Jurgen Habermas tentang demokrasi deliberatif.
Menurut dia, demokrasi deliberatif yang ditawarkan Habermas tersebut menjadi sumbangan pemikiran yang bisa dipertimbangkan untuk menyelesaikan persoalan demokrasi saat ini.
"Jadi pemilu dalam konteks gagasan Habermas tadi adalah salah satu bentuk bagaimana harusnya demokrasi deliberatif tadi muncul dan memberikan kesempatan kepada kita semua rakyat untuk berpartisipasi di dalam sistem demokrasi itu sendiri," jelas dia.
Dia pun mengingatkan kepada mahasiswa agar tidak hanya berpartisipasi pada pemilihan pada 14 Februari 2024 saja, tapi juga ikut berpartisipasi dalam mengawal pemerintahan selanjutnya.
"Bahwa partisipasi rakyat harus terus menerus dan sinambung, terutama kita mahasiswa sebagai kelompok penekan untuk menguji kebijakan-kebijakan negara, menjadi anjing penjaga pemerintahan. Terus mengkritisi kebijakan-kebijakan yang kiranya tidak pro rakyat," kata dia.
Dia pun berharap mahasiswa tidak anti terhadap pembicaraan politik. Namun, menurut dia, mahasiswa harus berada di tengah dalam mengawal proses demokrasi yang berlangsung.
"Jadi dalam konteks Pemilu damai ini mahasiswa harus di tengah. Pilihan politik beda-beda itu biasa dan itu justru yang menghidupkan demokrasi kita. Karena setiap orang punya hak yang sama," jelas dia.
"Teman-teman saya pikir harus menjadi perpanjangan tangan dari demokrasi yang dicita-citakan, yakni demokrasi deliberatif tadi," ucap dia.
Dalam acara ini, sekitar 70-an mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabeka-Banten kemudian mendeklarasikan Pemilu Damai 2024.
Berikut isi Deklarasi Pemilu Damai 2024 yang dibacakan oleh Adhiya Muzakki:
Kami, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiawa Islam Jabodetabeka-Banten, dengan penuh kesadaran dan tanggung Jawab, menyatakan dukungan dan komitmen kami terhadap Pemilu Damai 2024. Kami menegaskan pentingnya pelaksanaan pemilihan yang adil, transparan, dan bebas dari intimidasi guna memastikan suara setiap warga negara dihargai dan diakui,
Dengan semangat persatuan, mari kita bersama-sama menciptakan proses pemilu yang menjunjung tinggi demokrasi dan kedamaian. Sebagai agen perubahan di masyarakat, kami memahami pentingnya menjunjung tinggi demokrasi dan memastikan keamanan serta integritas dalam proses pemilihan.
Kami bersatu untuk:
1. Mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam pemilu sebagai bentuk tanggung jawab kewarganegaraan.
2. Menyuarakan pentingnya kampanye yang beradab, bebas dari hasutan dan fitnah, guna menciptakan pemilihan yang adil.
3. Memastikan bahwa pemilu dilaksanakan dengan transparansi dan integritas, menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokratis.
Kami berkomitmen untuk menciptakan suasana yang damai dan menghormati perbedaan pendapat, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi terwujudnya pemilu yang berkualitas dan memberikan hasil yang mewakili aspirasi rakyat.
Demikianlah deklarasi ini kami buat dengan tulus, sebagai bentuk kontribusi kami untuk membangun bangsa yang demokratis dan bermartabat.