Kamis 25 Jan 2024 19:21 WIB

Stylist Hybe Kritik Video Klip IU ‘Love Wins All’ yang Tampilkan V BTS

Video klip IU ‘Love Wins All’ menampilkan V BTS.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di video klip IU berjudul Love Wins All yang menampilkan V BTS sebagai model. Stylist Hybe mengkritik video klip Love Wins All.
Foto: Dok. Edam Official
Salah satu adegan di video klip IU berjudul Love Wins All yang menampilkan V BTS sebagai model. Stylist Hybe mengkritik video klip Love Wins All.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video musik terbaru "Love Wins All" dari IU dengan V BTS yang dirilis pada 23 Januari mendapat sorotan tajam dari stylist yang bekerja di bawah naungan Hybe, perusahaan hiburan di balik BTS, Nara Kim. Dalam unggahannya, Nara Kim secara terbuka mengkritik pesan yang dianggapnya "eksploitatif" dalam video musik tersebut.

IU dan V BTS memainkan karakter yang melarikan diri dari sebuah kubus misterius dalam suasana dunia apokaliptik. Meskipun banyak warganet memuji hubungan antara kedua bintang tersebut, Nara Kim menyoroti konsep video musik dan menyampaikan ketidakpuasannya.

Baca Juga

Nara Kim, seorang model, stylist, dan artis yang mendefinisikan dirinya sebagai biseksual yang secara terbuka queer adalah bagian dari tim Styled by Cheri Nara. Mereka telah bertanggung jawab atas penampilan mode banyak artis K-pop sejak 2022, termasuk LE Sserafim.

Dalam unggahannya, Nara menggunakan tagar yang terkait dengan video musik tersebut dan menegaskan bahwa kritiknya bukan semata-mata atas nama pribadi, melainkan merujuk pada isu yang lebih besar. Nara menekankan dia tidak ingin direpresentasikan sebagai seseorang yang straight dan non-disable dengan keadaan normal.

"Saya tidak ingin terdistorsi sebagai orang normal dan non-disabilitas melalui kamera. Saya puas dengan diri saya sendiri. #lovewins #lovewinsall," tulis Nara Kim dalam unggahannya di Instagram, dilansir Koreaboo pada Kamis (25/1/2024).

Kritik Nara mengacu pada penggunaan kamera ajaib dalam video musik yang memperlihatkan IU dan V melihat diri mereka tanpa kekurangan, meskipun karakter V diceritakan mengalami kebutaan dan karakter IU diduga tuli. Nara memperluas maksudnya dengan membahas bahwa judul asli lagu tersebut adalah "Love Wins" yang merupakan frasa yang dikenal dalam komunitas LGBTQIA+. Dia menganggap perubahan judul menjadi "Love Wins All" dapat menimbulkan kontroversi di antara komunitas queer Korea, yang mungkin merasa slogan queer telah dicuri.

Menyoroti perubahan judul dan kontroversi yang muncul, Nara menyatakan bahwa dalam video musik, dua karakter utama (IU dan V) digambarkan sebagai penyandang disabilitas, tuli dan buta, yang mengalami diskriminasi dan penindasan. Dia menunjukkan perbedaan dengan konten reality show melalui camcorder, di mana keduanya tampak lebih bahagia tanpa disabilitas.

Nara mengkritik penggunaan disabilitas dan minoritas sebagai “alat bantu” dalam narasi tentang mengatasi kesulitan, sementara selebriti kaya dan non-disabilitas memainkan peran tersebut. Dia menyimpulkan bahwa fokus seharusnya adalah pada perbaikan dunia secara keseluruhan, bukan hanya pada kelompok disabilitas atau minoritas, dan menyerukan untuk menghentikan rasa belas kasih yang menggunakan kelompok minoritas sebagai bahan inspirasi.

Nara menyebut konten serupa dapat melanggengkan stereotipe bahwa penyandang disabilitas adalah orang yang lemah. Dia menekankan bahwa konten semacam itu sering kali dimonetisasi tanpa melibatkan advokasi lebih lanjut untuk penyandang disabilitas. Dengan kritiknya, Nara menyuarakan perspektif yang telah disetujui oleh beberapa orang, dengan menambah bahan diskusi seputar tanggung jawab dalam representasi di industri hiburan Korea.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement