REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi memenangkan Pilpres 2024. Perkiraan itu ditulis media asal Inggris, The Qonversations dalam artikel berjudul 'Prabowo Likely to Win the Indonesian Election From First Round'.
Dalam ulasannya, The Qonversations secara spesifik membahas tentang kemungkinan kemenangan yang diambil dari sisi Prabowo. Mereka menilai prediksi ini terlihat dalam suara dukungan yang terus melonjak tiga bulan belakangan.
The Qonversations juga mengutip jajak pendapat yang dilampirkan oleh media The Economist yang dirilis, Rabu (24/1/2024), di mana Prabowo mendapat perolehan suara sebesar 50 persen. Angka itu disebut dapat membuat Prabowo menang tanpa harus menjalani pemilu putaran kedua.
"Peningkatan jajak pendapat yang diperoleh Prabowo menempatkannya pada jalur yang tepat untuk mencapai angka krusial 50 persen, yang ia perlukan untuk menang tanpa adanya putaran kedua," tulis The Qonversations, dikutip Jumat (26/1/2024).
The Qonversations juga memotret tren keterpilihan Prabowo di kalangan pemilih pemula. Prabowo dinilai berhasil menghilangkan kesan kaku sebagai eks tentara melalui kampanye yang sukses menarik perhatian Gen Z. Sebaliknya, para pemilih utama justru menggemari Prabowo dengan membanjiri akun sosial media pribadinya dengan istilah "gemoy" dan "cute".
"Prabowo berupaya melunakkan citra keras yang ia bangun saat memimpin militer untuk memenangkan puluhan juta pemilih muda yang akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk pertama kalinya tahun ini," kata ulasan tersebut.
"Menjelang pemilu, Prabowo memanfaatkan pengalamannya untuk mendapat citra yang menarik bagi generasi Z dan pemilih milenial di Indonesia,"
Selain itu, The Qonversations juga menyoroti perjalan politik sebagai studi kasus tentang ketangguhan. Sebab meskipun mendapat banyak tuduhan sepanjang kariernya, tak ada satupun yang berhasil membuktikannya. "Para pengkritiknya tidak pernah berhasil mengakhiri karir politiknya," ujarnya.
Sebagai capres, Prabowo disebut berjanji akan menjadi pemimpin yang mengutamakan pertahanan dan keamanan negara. Perspektif Prabowo mengenai keamanan, terbilang menyeluruh. Karena tidak hanya terbatas pada investasi militer dan pertahanan, tapi juga menggaungkan kemandirian dan keberlanjutan.
"Meskipun mengakui pentingnya mempertahankan kekuatan militer untuk membela Indonesia dan mengatasi tantangan keamanan saat ini, ia menganjurkan strategi yang lebih komprehensif," tulis The Qonversations.
"Prabowo berpendapat Indonesia perlu mencapai kemandirian di bidang-bidang penting seperti pangan, energi, dan air," katanya.
Pandangan Prabowo terkait keberlanjutan juga disebut penting karena mengendepankan upaya untuk mengentaskan kemiskinan serta menjamin akses mendasar masyarakat untuk mendapatkan pendidikan hingga layanan kesehatan.
Selain itu, The Qonversations juga menyebut peluang kemenangan Prabowo juga didukung oleh upayanya yang terus mendorong perdamaian dalan konteks nasional dan internasional. Prabowo terus berusaha membina kerukunan dari semua kelompok etnis dan agama di Indonesia.
"Di bidang internasional, Prabowo berkomitmen untuk mengkonsolidasikan peran Indonesia sebagai contoh dari Global South dan terlibat aktif di forum internasional seperti PBB atau ASEAN," tulis media tersebut.