REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pedagang yang bertransaksi menggunakan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Timur (Jatim) pada 2023 mencapai 3,45 juta. Jumlahnya disebut meningkat sekitar 31,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim Doddy Zulverdi menjelaskan, pada 2022, pedagang yang menggunakan QRIS di Jatim terdata sekitar 2,37 juta. Pada 2023 bertambah sekitar 1,08 juta, menjadi 3,45 juta.
Doddy mengatakan, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara mana pun, baik bank atau nonbank, dapat digunakan di seluruh pedagang berlogo QRIS.
Transaksi QRIS juga bisa menggunakan sumber dana berupa simpanan dan atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based.
“Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari Bank Indonesia,” kata Doddy, dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024).
Menurut Doddy, total pengguna QRIS di Jatim juga meningkat. Sampai Desember 2023, kata dia, terdata sebanyak 6,29 juta pengguna atau tumbuh 54,59 persen secara year on year (yoy) dibandingkan Desember 2022.
“Tercatat pengguna baru QRIS di sepanjang 2023 sebanyak 2,22 juta atau mencapai 105,3 persen dari target pengguna baru di Jawa Timur, yakni 2,1 juta pengguna baru,” kata dia.
Adapun nominal dan volume transaksi QRIS di Jatim pada Desember 2023 masing-masing sebesar Rp 2,36 triliun atau meningkat 174,68 persen secara yoy dan 19,56 juta transaksi atau meningkat 91,59 persen. “Peningkatan transaksi secara tahunan menggambarkan peningkatan akseptasi QRIS di kalangan masyarakat,” kata dia.
Doddy mengatakan, BI terus berupaya memperluas pengguna baru QRIS melalui berbagai program kolaborasi dan penyedia jasa pembayaran, yang menyasar berbagai komunitas masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, yang berkontribusi pada kebangkitan ekonomi nasional,” kata Doddy.