Kamis 01 Feb 2024 15:16 WIB

Erick Thohir: Prabowo Selalu Tekankan Pentingnya Stabilitas dalam Membangun Bangsa

Erick Thohir menilai Prabowo akan melanjutkan kepemimpinan nasional.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir
Foto: Republika
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sependapat dengan pernyataan Prabowo Subianto terkait pentingnya menjaga stabilitas dalam meningkatkan ekonomi bangsa.

Hal ini disampaikan calon presiden (capres) nomor urut 02 itu saat menjadi pembicara pada dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

"Pak Prabowo menegaskan pentingnya stabilitas untuk bersama-sama membangun negara yang kita cintai," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir.

Erick mengatakan, setiap warga negara boleh saja berbeda pilihan dalam menentukan pilihan politik. Namun, Erick menilai seluruh elemen bangsa harus bersama-sama menciptakan perdamaian.

"Hanya dengan perdamaian kita bisa mencapai kemakmuran. Semua pelaku usaha membutuhkan iklim usaha yang kondusif. Iklim yang memberikan kepastian," kata Erick. 

Prabowo mengatakan Indonesia merupakan negara yang besar. Prabowo mengatakan Indonesia sebagai negara yang sangat besar tidak akan bisa mencapai kemakmuran, tanpa ada perdamaian.

"Tidak bisa ibu-ibu ke pasar untuk jualan kalau ada kekacauan, kalau ada kerusuhan, kalau ada ketidakstabilan," ucap Prabowo. 

Prabowo mengatakan pemimpin bangsa sudah seharusnya mampu menjaga kestabilan dalam memimpin bangsa ini. 

"Sumbangan terbesar seorang pemimpin politik harus tujuannya adalah selalu menjaga ketenangan, menjaga kesejukan, menjaga iklim perdamaian. Semua bisa menang, dan semua harus menang," kata Prabowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement