Kamis 01 Feb 2024 20:37 WIB

Tanda Hitam Leher Anak Ciri Resistensi Insulin, Waspada Diabates

Orang tua disarankan memeriksakan kondisi anak jika ditemukan tanda tersebut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Tanda hitam di leher bisa saja dianggap sebagai ciri resistensi insulin yang dapat berkembang menjadi diabetes melitus.
Foto: Freepik
Tanda hitam di leher bisa saja dianggap sebagai ciri resistensi insulin yang dapat berkembang menjadi diabetes melitus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanda hitam di leher bisa saja dianggap sebagai kotoran atau daki yang menempel. Namun ternyata tanda hitam di leher bisa merupakan ciri resistensi insulin khususnya pada usia anak.

Spesialis anak dr Mesty Ariotedjo mengunggah peringatan terkait tanda hitam di area belakang leher anak. Ia menyarankan orang tua bisa memeriksakan kondisi anak jika ditemukan tanda tersebut.

Baca Juga

"Cek leher si Kecil sekarang (atau leher sendiri) apakah kehitaman seperti ini? Bukan, ini bukan daki atau karena mandinya ngga bersih," kata dia dikutip dari postingan X @mestyariotedjo, Kamis (1/2/2024).

Dokter Mesty menekankan bahwa bintik hitam seperti gambar yang diunggahnya adalah tanda mulai terjadinya resistensi insulin. Menurut dia, apabila tidak ditangani, dapat berkembang menjadi kencing manis (diabetes melitus), baik pada si kecil maupun diri sendiri, juga dislipidemia atau kadar kolesterol yang terlalu tinggi.

Dia menjelaskan ternyata 25 persen anak mengalami kondisi ini dan 60 persen di antaranya adalah anak dengan gizi berlebih atau obesitas. Karena itulah penting memastikan berat badan si kecil sesuai kurva, salah satunya dengan memantau aplikasi Tentang Anak.

"Kondisi ini disebut achantosis nigricans. Jika AyBun menemukan ini pada si Kecil AyBun segera periksa ke dokter anak, kalau dewasa ke dokter penyakit dalam. AyBun bisa tanya gratis ke dokter anak di http://onelink.to/tentanganak dan lsg di jawab di hari yang sama! Bagikan info penting ini," lanjutnya.

Tanda hitam itu bisa dilihat pada usia anak-anak. Bahkan, kata dokter Mesty, sudah bisa dilihat sejak bayi, sehingga pentingnya mendeteksi secara dini.

Resistensi insulin atau gangguan pada kerja insulin dapat menyebabkan beberapa area kulit anak berubah menjadi lebih gelap, seperti ketiak dan leher. Berbeda halnya dengan dibates melitus (DM) tipe-1, DM tipe-2 pada anak biasanya terdiagnosis pada usia pubertas atau lebih tua. Pada DM tipe-2, sering disertai dengan adanya kulit menjadi lebih gelap.

Diabetes melitus atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Pada Januari 2023, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengeluarkan data penelitian sampai tanggal 31 Januari 2023 bahwa prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak tahun 2010 atau 0,028 per 100 ribu anak dan 0,004 per 100 ribu jiwa pada 2000.

Kasus diabetes pada anak mencapai dua per 100 ribu jiwa per Januari 2023. Pada anak, kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah tipe 1. Sedangkan, diabetes tipe 2 sebanyak 5-10 persen dari keseluruhan kasus diabetes anak. 

IDAI mencatat, ada 1.645 anak dengan diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado. Hampir 60 persen penderitanya adalah anak perempuan. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement