Ahad 04 Feb 2024 22:36 WIB

Anies dan Ganjar Kompak Soal Bansos

Bansos untuk si penerima bukan bantuan untuk si pemberi

Rep: Ali Mansur/ Red: Arie Lukihardianti
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) menyapa capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo  pada sesi debat kelima capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (4/2/2024). Debat terakhir capres ini mengangkat tema besar yakni kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi dengan subtema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi. Debat akan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dan akan dimulai dengan pemaparan visi-misi dan program dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) menyapa capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada sesi debat kelima capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (4/2/2024). Debat terakhir capres ini mengangkat tema besar yakni kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi dengan subtema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi. Debat akan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dan akan dimulai dengan pemaparan visi-misi dan program dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan pertanyaaan kepada Capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait dengan tata kelola bantuan sosial (Bansos) oleh negara agar tidak saling mengeklaim. Menjawab pertanyaan Ganjar, Anies menyatakan dengan tegas bahwa Bansos adalah bantuan kepada penerima bukan bantuan kepada pemberi.

“(Bansos) Bantuan untuk si penerima bukan bantuan untuk si pemberi,” ujar Anies dalam menjawab pertanyaan Capres nomor 3 Ganjar Pranowo dalam debat terakhir antar Capres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Ahad (4/2/2024).

Baca Juga

Menurut Anies, Bansos semestinya juga diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa pamrih. Artinya jika memang masyarakat membutuhkan bansos tiga bulan lagi maka pemerintah harus diberikan tiga bulan ke depan bukan dirapel. Selain itu, Bansos juga harus diberikan dengan tepat sasaran dan melalui mekanisme penyalurannya bukan dibagikan di pinggir jalan.

“Karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima kalau penerimanya membutuhkan bulan ini yang diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi tiga bulan lagi tidak usah dirapel semuanya itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih,” kata Anies.

Sebelumnya, pada masa kampanye Pemilihan Presiden Presiden (Pilpres) 2024, Presiden Joko Widodo rutin membagikan Bansos setiap kunjungannya ke berbagai daerah. Bantuan tersebut alam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan. Namun BLT dengan nilai sebesar Rp 200 ribu per bulan tersebut diberikan pada Januari-2024, dirapel pada Februari 2024. Salah satu alasannya adalah adanya kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement