REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Di momen ini, Nabi Muhammad mendapatkan perintah shalat lima waktu. Isra' Mi'raj adalah peristiwa penting yang terjadi dalam satu malam. Dan Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa berbeda namun berkaitan. Mengapa peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada malam hari?
Surah al-Isra' ayat 1 menggambarkan bagaimana peristiwa Isra' tersebut:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan tentang ayat tersebut. Di situ juga menjelaskan mengapa peristiwa penting itu terjadi pada malam hari. 'Asra' dalam ayar tersebut menunjukkan peristiwa perjalanan pada malam hari. Kemudian penyebutan 'lailan' merupakan bentuk isim nakirah yang berarti 'malam hari' untuk menggambarkan kejadian Isra' terjadi pada malam yang singkat sekaligus menguatkan bahwa peristiwa Isra' benar-benar terjadi pada malam hari.
Mengapa Allah mengisra'kan Nabi Muhammad pada malam hari karena hanya di malam hari menjadi waktu yang tepat bagi para hamba mendekatkan diri kepada Allah Swt. Selain itu, pada malam hari juga waktu tepat beribadah.
Perkataan 'abdihi' dalam ayat tersebut menunjukkan Nabi Muhammad yang terpilih sebagai nabi terakhir. Dan perjalanan penting pada malam hari tersebut sebuah penghormatan. Namun dalam ayat ini tak dijelaskan waktu secara pasti kapan keberangkatan ke dan dari Sidratul Muntaha.
Alasan lain mengapa peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada malan hari yaitu untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah. Tanda-tanda kebesaran itu Nabi Muhammad saksikan selama peristiwa Isra' Mi'raj. Pengalaman tersebut sangat berguna bagi Nabi Muhammad untuk memantapkan keyakinannya kepada Allah, wahyu Allah dan siap menerima rintangan yang akan dihadapi.
Isra' merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi'raj yairu peristiwa naiknya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha dari Masjidil Aqsa. Pada peristiwa Mi'raj ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah shalat lima waktu. Namun peristiwa Mi'raj tidak diisyaratkan dalam ayat ini melainkan di surah An Najm. Al Hafiz Abdul Gani Al Maqdisi mengatakan persitiwa Isra' dan Mi'raj terjadi pada 27 Rajab.