Kamis 08 Feb 2024 18:37 WIB

Ganjar Soal Pernyataan Ahok: Memang Perlu Disampaikan dengan Segala Realitasnya

Menurut Ganjar, karakter Ahok memang terbuka dalam menyampaikan sesuatu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal gelombang kritik dari akademisi soal kondisi demokrasi, Rabu (7/2/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal gelombang kritik dari akademisi soal kondisi demokrasi, Rabu (7/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang langsung mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Salah satu pernyataannya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Menurut dia, itu memang karakter dari Ahok yang terbuka dalam menyampaikan sesuatu. Ia yakin pernyataan-pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu memang hal-hal yang perlu diketahui oleh publik.

Baca Juga

"Ya, Pak Ahok intinya mau membantu saya, tentu beliau punya karakter sendiri. Saya kira ada sesuatu yang memang perlu disampaikan kepada publik dengan segala realitasnya," ujar Ganjar usai kampanye akbar di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

"Mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung," sambungnya.

Jika memang pernyataan Ahok tidaklah benar, ia mempersilakan pihak-pihak lain untuk mengoreksinya. Namun sekali lagi, ia menyebut bahwa itulah karakter dari mantan pendamping Jokowi di DKI Jakarta itu.

"Jadi, mudah-mudahan, ya, semua akan bisa saling menghormati dan Pak Ahok memang karakternya seperti itu, tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal," ujar Ganjar.

Ahok sendiri sudah buka suara soal polemik akibat pernyataannya yang menyebut Jokowi tidak bisa bekerja. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pernyataannya itu dipotong, sehingga menjadi salah tafsir.

Ia menjelaskan, pernyataannya itu disampaikan ketika ada seorang lansia tetap ngotot mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi presiden. Menanggapi ibu itu, Ahok mengungkapkan, apabila Prabowo menjadi presiden, cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Ahok menjelaskan, dalam struktur negara ini, keberadaan wakil hanya sebagai ban serep. Artinya, wakil tak memiliki mandat besar untuk bekerja. Sementara itu, Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden ketika Prabowo telah dilantik menjadi presiden. Karena itu, ia menyebut Jokowi tak bisa bekerja.

"Emang Pak Jokowi sudah tidak jadi presiden lagi, Pak Prabowo mau yang kerja Pak Jokowi? Emangnya joki presiden," ujar Ahok memberi analogi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement