REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengaku tidak mengetahui secara pasti pengakuan mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang didatangi empat polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Kedatangan anggota polisi yang salah satunya berpangkat komisaris besar (kombes) terkait dengan Pemilu 2024.
“Saya enggak tahu pasti,” ujar Karyoto saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).
Namun jika kedatangan keempat anggota polisi tersebut terkait dengan cooling system Pemilu 2024, kata Karyoto, adalah tanggungjawab bersama. Dia juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pemilu 2024 damai. Kemudian pihaknya juga kan memastikan pengamanan agar terciptanya pemilu yang damai dan kondusif.
“Tetapi kalau bicara cooling system adalah tanggung jawab semua warga masyarakat. Apalagi yang dibilang tokoh cooling itu mendinginkan, kita ajak pemilu damai, ini kan pesta rakyat. Semua rakyat harus happy,” tutur Karyoto.
Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq Shihab mengaku kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat sempat didatangi empat anggota polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya dan salah satunya berpangkat Komisaris Besar (Kombes). Padahal sebelumnya tidak ada polisi yang berani datang ke kediamannya pascatragedi kemanusian unlawful killing di Km 50.
“Tentunya sebagai tamu kita hormati, kita sambut dengan baik karena mereka datang dengan sopan, santun, dan mereka menyampaikan visi-misinya,” ungkap Habib Rizieq dalam acara Istighotsah Kubro di Pademangan, Jakarta Utara, yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Islamic Brotherhood Television.
Dalam kesempatan itu, kata Habib Rizieq, keempat polisi itu mengaku memiliki program cooling system untuk Pemilu 2024, termasuk Pilpres 2024. Mereka juga mengaku ditugaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menciptakan cooling system. Artinya umat tetap sejuk, tetap damai dan Pilpres 2024 tidak terjadi keributan dampak dari memanasnya hiruk pikuk pesta demokrasi tersebut.
“Mereka katakan karena ini mau Pilpres, suasana politik luar biasa panasnya, setiap hari bisa terjadi benturan di masyarakat,” jelas Habib Rizieq Shihab.
Lebih lanjut, Habib Rizieq mengatakan, bahwa mereka juga meminta minta dukungan dari habib dan ulama untuk program Pemilu damai. Habib Rizieq pun memuji program cooling system tersebut. Namun dia menegaskan bahwa kunci terciptanya Pemilu yang damai adalah dengan menggelar Pemilu yang jujur dan adil. Sehingga program cooling system bakal sia-sia jika pelaksanaan Pemilu 2024 tidak dilakukan secara adil dan jujur.
“Saya katakan kepada mereka, sampaikan saja kepada Bapak Kapolri kalau ingin Pemilu damai, maka gelar lah Pemilu yang jujur dan adil. Kalah Pemilunya jujur dan adil, niscaya akan damai. Tapi kalah kita teriak Pemilu damai tapi ente curang, kapan mau damai,” tegas Habib Rizieq Shihab.
Terakhir, Habib Rizieq juga menyampaikan dan mengajak umat Islam seluruh Indonesia untuk mendukung TNI, Polri, di dalam menciptakan Pemilu yang jujur dan adil. Dia menegaskan jika ada yang mencoba-coba hendak mengacaukan Pemilu 2024, maka pihaknya siap bantu TNI-Polri mengamankan siapapun yang ingin berbuat curang di Pemilu 2024 nanti.