Sabtu 10 Feb 2024 15:50 WIB

Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara, Perempuan ICMI Harap Janda-Duda Pahami Pasangannya

Ada beberapa faktor mengapa kekerasan terhadap anak.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gita Amanda
Suasana proses ekshumasi jenazah anak dari artis Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim Forensik RS Polri melakukan ekshumasi terhadap korban anak dari artis Tamara Tyasmara nerinisial D (6) yang tenggelam di kolam renang kawasan Jakarta Timur untuk dilakukan proses penyelidikan atau penyidikan dengan mengutamakan pembuktian melalui scientific investigation crime dalam mengungkap penyebab kematian korban.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana proses ekshumasi jenazah anak dari artis Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim Forensik RS Polri melakukan ekshumasi terhadap korban anak dari artis Tamara Tyasmara nerinisial D (6) yang tenggelam di kolam renang kawasan Jakarta Timur untuk dilakukan proses penyelidikan atau penyidikan dengan mengutamakan pembuktian melalui scientific investigation crime dalam mengungkap penyebab kematian korban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian anak dari artis Tamara Tyasmara, Dante (6 tahun) karena ditenggelamkan oleh pacarnya, YA menjadi sorotan publik. Dante merupakan anak Tamara hasil dari perkawinannya dengan mantan suaminya, Angger Dimas. Kasus ini menjadi pelajaran bagi seseorang agar lebih hati-hati dalam memilih calon pasangan.

Ketua Umum Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Welya Safitri mengatakan kasus kematian anak artis Tamara karena dugaan kekerasan pacarnya perlu menjadi perhatian bagi janda beranak. Menurutnya para janda harus mempetimbangkan banyak faktor sebelum menjalin hubungan dengan laki-laki baru.

Baca Juga

"Jangan hanya cinta-cintaan saja, dia sayang nggak sama anak? Lihat gelagatnya," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (10/2/2024).

Welya menilai ada beberapa faktor mengapa kekerasan terhadap anak dari seorang janda dilakukan oleh pacarnya. Menurutnya lemahnya agama menjadi faktornya. Selain itu, Welya menilai pengaruh media sosial pun turut memengaruhi.

Dan sebaiknya bagi umat Islam baik tidak berpacaran. Ia mengatakan lebih baik menjalani proses taaruf sesuai dengan ketentuan agama Islam. Ia menambahkan para janda dan duda yang mempunyai anak agar memperhatikan bibit bebet dan bobotnya.

"Harus sekufu imannya, sama pendidikan, latar belakang, ekonomi, keluarga," kata Welya.

Menurut Welya seorang janda ataupun duda yang berpisah dengan suaminya terutama karena cerai anak akan menjadi korban. Maka dari itu jika ingin mencari calon pasangan kembali maka harus memastikan bisa juga menyayangi anak hasil dari perkawinan sebelumnya.

Disamping itu, Welya mendorong agar pemerintah melalui Kementerian Agama agar memperhatikan persoalan ini. Harapannya supaya kekerasan seperti yang dialami oleh Tamara tidak terulang kembali. Perempuan ICMI, lanjutnya, mempunyai wadah untuk menampung persoalan-persoalan KDRT termasuk di dalamnya kekerasan yang dirasakan seorang janda dari pacarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement