Sabtu 10 Feb 2024 20:55 WIB

Menparekraf: Grebeg Sudiro Jadi Kegiatan KEN 2024 Pertama

Sandiaga berharap KEN bisa mengangkat agenda wisata lokal ke level nasional.

Peserta menampilkan kreasi seni budaya pada kirab tradisi Grebeg Sudiro menjelang Imlek di Solo, Jawa Tengah, Ahad (4/2/2024).
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Peserta menampilkan kreasi seni budaya pada kirab tradisi Grebeg Sudiro menjelang Imlek di Solo, Jawa Tengah, Ahad (4/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kegiatan Grebeg Sudiro 2024 jadi perhelatan Karisma Event Nusantara (KEN) pertama yang digelar pada 2024.

"Grebeg Sudiro menjadi event KEN pertama 2024 yang digelar. Saya mencari acara-acara seperti ini, yang bisa naik kelas dari acara kelurahan naik menjadi kegiatan  provinsi. Saya berharap ini bisa menjadi kegiatan internasional yang menginspirasi kita untuk bangkit, ekonomi kita digerakkan dari sektor konsumsi dan di kegiatan ini kita melakukannya," ujarnya saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga

Grebeg Sudiro yang memasuki tahun ke-15 penyelenggaraannya ini menjadi salah satu bagian 100 KEN 2024. Kegiatan merupakan simbol dan wujud aktualisasi, akulturasi, pembauran, dan harmoni dalam kebhinekaan di kawasan bersejarah Pasar Gede dan Kampung Pecinan yang menjadi bagian Kelurahan Sudiroprajan.

"Menariknya, selain ini adalah kegiatan pertama KEN. Kegiatan ini juga berdekatan dengan Imlek, keseruannya pas dengan budaya Jawa. Menjadi simbol bahwa kita semua saudara dalam kebhinekaan Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengarahkan agar kegiatan yang digelar mulai 27 Januari sampai 24 Februari 2024 dapat dikembangkan melalui platform digital.

Selain berbarengan dengan perayaan Imlek, Grebeg Sudiro berbarengan dengan kampanye salah satu paslon capres/cawapres di Solo dan ternyata masyarakat yang datang ke kampanye itu berbelanja dan berburu wisata kuliner.

'Grebeg' dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting. Sementara 'Sudiro' diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede.

Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan. Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan yang melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya. Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar.

Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa. Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa.

 

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement