Senin 12 Feb 2024 13:20 WIB

Reaksi Kontras Kubu 01, 02, dan 03 Atas Film Dirty Vote

Kubu paslon 01.02, dan 03 memberikan reaksi berbeda atas film Dirty Vote.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta , Ahad (11/2/2024). TKN menilai film Dirty Vote berisikan fitnah.
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta , Ahad (11/2/2024). TKN menilai film Dirty Vote berisikan fitnah.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkuro, Nawir Arsyad Akbar, Dessy Suciati Saputri, M Noor Alfian Choir, Eva Rianti

Film dokumenter 'Dirty Vote' yang dirilis pada Ahad (11/2/2024) kemarin telah ditonton hingga 4 juta penonton hingga Senin (12/2/2024) siang. Tiga ahli tata negara yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari dalam film itu bergantian menjabarkan praktik-praktik dugaan kecurangan terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Juga

"Untuk menjalankan skenario kotor seperti ini, tak perlu kepintaran atau kecerdasa. Yang diperlukan cuma dua, mental culas dan tahan malu," ujar Bivitri dalam kalimat penutup film itu.

Ragam reaksi langsung bermunculan merespons film tersebut. Kubu Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang paling cepat bereaksi dengan menggelar konferensi pers tak lama setelah Dirty Vote tayang.

"Di negara demokrasi semua orang memang bebas menyampaikan pendapat. Namun perlu kami sampaikan sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif dan sangat tidak ilmiah," ucap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta, Ahad siang.

Habiburokman merasa, ada tendensi untuk mendegradasi Pemilu 2024 dengan narasi-narasi yang tidak berdasar lewat film yang baru keluar pada siang hari ini tersebut. Sebab itu, dia mempertanyakan kapasitas para tokoh yang ada di dalam film itu.

Dia mengaku sudah menonton film berdurasi kurang lebih dua jam itu, bukan hanya melihat trailer-nya. Menurutnya, nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan tokoh yang paling sering disebut dalam film yang berupaya mengungkap kecurangan dalam Pemilu 2024 tersebut. Dia menilai apa yang dikatakan para pakar dalam film itu berseberangan dengan pandangan masyarakat umum.

"Rakyat pasti sangat paham, tokoh yang paling sering disebut dalam film itu sangat berkomitmen dalam menegakkan demokrasi.  Rakyat juga tahu, pihak mana yang sebenarnya melakukan kecurangan dan pihak mana yang mendapatkan dukungan sebagai besar rakyat dengan program yang rekam jejak yang jelas berpihak kepada rakyat," jelas dia. 

Habiburokhman menukil kalimat yang disampaikan oleh Zainal pada film itu, yang juga ada di trailer, yakni agar rakyat menjadikan film itu sebagai dasar penghukuman. Mendengar itu, pihaknya justru khawatir rakyatlah yang akan menghukum mereka dengan cara rakyat sendiri. Di mana, rakyat sangat antusias dengan rencana Prabowo melanjutkan capaian dari pemerintahan Jokowi.

"Jadi tindakan-tindakan mereka mereka yang menyampaikan informasi yang sangat tak argumentatif, tetapi tendensius untuk menyudutkan pihak tertentu, berseberangan dengan apa yang menjadi sikap sebagian besar rakyat," tutur dia.

Namun, kata dia, TKN Prabowo-Gibran menyarankan rakyat untuk tetap tenang, tidak terhasut, dan tidak terprovokasi oleh narasi dalam film tersebut, yang dia sebut sebagai narasi kebohongan. Pihaknya tak ingin rakyat sampai melakukan pelanggaran hukum karena terprovokasi oleh film itu.

"Kita harus pastikan kemudian 2024 berlangsung damai, luber dan jurdil. Pastikan rakyat untuk bisa menggunakan hak politiknya dengan sebaik-baiknya karena itu akan menentukan masa depan kita semua ke depan," jelas Habiburokhman.

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto menyebut, film Dirty Vote tersebut sebagai film kampanye hitam yang bermuatan politis untuk menyerang lawan politik.

"Itu namanya kan black movie, black campaign, ya kalau itu kan ngga perlu dikomentarin," kata Airlangga usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/2/2024).

Apalagi, kata dia, film ini diunggah di platform Youtube saat masa minggu tenang. "Ya artinya kan namanya juga black movie pas minggu tenang akhir-akhir ini," tambahnya.

Menurut Airlangga, pemilu saat ini sudah berjalan aman , tertib, dan lancar. Karena itu, ia meminta agar tak ada pihak yang memperkeruh suasana saat ini.

"Saya rasa sih pemilu kan sudah berjalan dengan aman, tertib, dan berjalan dengan lancar jadi tidak perlu dibuat apa namanya dibuat keruh," kata dia.

Menurut Airlangga, paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun tak terganggu dengan film Dirty Vote tersebut. Yang terpenting, kata dia, masyarakat tetap datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suaranya.

"Ya yang penting tanggal 14 masyarakat perlu nyoblos," ujarnya.

Disinggung soal film tersebut, Gibran mengaku belum menonton. "Belum Ya saya belum nonton, Makasih ya untuk masukannya," katanya. 

Disinggung soal adanya dugaan mengarah kecurangan Paslon 02, cawapres Gibran Rakabuming Raka hanya memberikan respons santai. Ia mengatakan jika ada kecurangan silakan dibuktikan dan dilaporkan. 

"Kalau ada kecurangan silakan nanti dibuktikan dilaporkan njeh," katanya. 

Ditanya apakah film tersebut merugikan pihaknya, Gibran mengaku biasa saja. "Saya belum nonton, biasa saja," katanya, Senin (12/2/2024). 

photo
Pemilu 2024 Dalam Angka - (Ali Imron)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement