REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Samanta Elsener mengatakan mengikuti inner child tanpa kontrol dapat memicu masalah finansial. Misalnya, dengan membeli barang-barang yang saat kecil tidak dibelikan orang tua.
"Sejumlah orang melakukan proses re-parenting guna menyembuhkan inner child yang terluka," katanya dalam Siaran Sehat oleh Kementerian Kesehatan yang disiarkan di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Samanta menjelaskan salah satu contoh perwujudan re-parenting adalah membeli barang-barang yang saat masa kecilnya tidak diberikan orang tua. Itu dilakukan, misalnya, karena dulu ayah dan ibunya tidak mampu secara ekonomi.
"Please banget teman-teman yang masih muda-muda, yang baru mengalami, dapat gaji sendiri, sebesar apapun pendapatan kamu, itu bisa habis kalau kamu selalu berdalil, 'ya aku kan lagi re-parenting diri aku, lagi re-parenting inner child aku, karena dulu hidupku susah'," ujarnya.