Senin 12 Feb 2024 22:57 WIB

Puluhan Orang Diduga Keracunan Arem-Arem di Sragen

Sebanyak 59 siswa dan guru keracunan makanan saat acara peringatan Isra Mi'raj.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Sejumlah siswa dan guru yang keracunan di SMK Muhammadiyah 3 Sragen dibawa ke Puskesmas Gemolong, RSUD Soeratno, RSU Assalam usai diduga alami keracunan makanan, Senin (12/2/2024).
Foto: Dok.Republiika
Sejumlah siswa dan guru yang keracunan di SMK Muhammadiyah 3 Sragen dibawa ke Puskesmas Gemolong, RSUD Soeratno, RSU Assalam usai diduga alami keracunan makanan, Senin (12/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN–Puluhan siswa dan guru di SMK Muhammadiyah 3 Sragen mengalami keracunan massal. Kejadian tersebut diduga lantaran mereka mengkonsumsi arem-arem saat pengajian Isra Mi'raj. 

“Snacknya ada dua macam, roti dan arem-arem, kemungkinan di arem-arem, Sebagian besar ditemukan keluhan setelah makan arem-arem. Setelah kejadian itu, ada yang mual dan muntah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti ketika dihubungi awak media, Senin (12/2/2024). 

Baca Juga

Pihaknya mengatakan ada 59 orang terdiri dari siswa dan guru keracunan. “Tadi dapat laporan sekira pukul 10.30 WIB bahwa ada kejadian diduga keracunan makanan di acara peringatan isra mi'raj di SMK Muhammadiyah 3 Sragen. Total ada sekira 59 dari siswa dan guru,” katanya. 

Siswa dan guru yang diduga keracunan itu pun kemudian dibawa ke Puskesmas Gemolong, RSUD Soeratno, RSU Assalam. Namun, ia mengatakan ada sejumlah orang yang sudah membaik.

“Ada yang dibawa di Puskesmas dan rumah sakit terdekat. Di puskesmas sudah pulang semua, di RS Assalam masih ada satu, RSUD Soeratno ada 6 (orang). Tapi kondisi sudah membaik dan diobservasi,” ujarnya. 

Udayanti juga mengatakan akan melakukan penyelidikan epidemiologi hingga pemeriksaan sampel air dan makanan di labkesda. “Kami melakukan penyelidikan epidemiologi. Melakukan penanganan ke pasien, ambil sampel makanan dan air. Air kami periksakan ke Labkesda, makan kami periksakan ke laboratorium kesehatan provinsi Jateng,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement