Selasa 13 Feb 2024 16:50 WIB

Dahnil Anzar Diteror Agar tak Bela Prabowo Soal Tudingan Korupsi Pesawat

Dahnil menjelaskan, pesan WA masuk ke nomor pribadinya pada Senin pukul 01.37 WIB.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Foto: Republiika/Febryan A
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal (OTK) melalui aplikasi Whatsapp. Pelaku menyatakan 'bisa berbuat apa pun' terhadap Dahnil apabila ia terus mengklarifikasi soal tudingan Prabowo melakukan korupsi pembelian pesawat tempur bekas Mirage 2000-5.

Dahnil menjelaskan, pesan Whatsapp itu masuk ke nomor pribadinya pada Senin (13/2/2024) sekitar pukul 01.37 WIB. Pelaku yang menggunakan nomor luar negeri mengirimkan enam pesan, tapi dua di antaranya dihapus sebelum sempat dibaca. Dahnil baru membuka pesan tersebut jam lima lewat.

Pelaku lewat pesan tersebut pada intinya meminta Dahnil berhenti mengklarifikasi tudingan Prabowo melakukan korupsi dalam pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Dahnil diminta untuk tak lagi tampil di media massa apabila "masih sayang dirimu".

"Kami bisa berbuat apapun asal kamu tau saja! Kamu punya semua data dan kartu as-mu. Ini Peringatan terakhir! Camkan," kata pelaku.

Dahnil mengaku, tak membalas sama sekali pesan tersebut. Dia langsung menyampaikan pesan yang didapatnya itu kepada Tim Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Dahnil menjelaskan, pesan ancaman atau teror tersebut masuk setelah dirinya dalam beberapa hari terakhir kerap menyampaikan klarifikasi di media soal fitnah Prabowo melakukan korupsi. Dalam sejumlah kesempatan, Dahnil memang membantah tudingan tersebut mengingat pembelian 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar sudah dibatalkan.

"Perlakuan intimidatif seperti ini tidak boleh dibiarkan karena tentu mengganggu proses demokratisasi kita. Bayangkan kami secara intens yang memang bertugas sebagai juru bicara Pak Prabowo kemudian diintimidasi untuk berhenti bicara untuk membela Pak Prabowo," kata Dahnil saat konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

Menurut Dahnil, ancaman tersebut tidak hanya dialamatkan kepada dirinya, tapi juga kepada bosnya Prabowo. Ancaman tersebut juga berupaya menghentikan proses pengungkapan kebenaran yang dirinya lakukan terkait tudingan korupsi pembelian pesawat tempur.

Kendati begitu, Dahnil mengaku, tidak takut atas ancaman tersebut dan tidak akan berhenti mengklarifikasi fitnah yang dialamatkan kepada Prabowo. "Saya sudah melalui banyak hal yang kayak gini-gini. Nggak laku lah ancaman seperti ini ke Dahnil Anzar Simanjuntak," ujarnya.

"Kayak gini kan bagi saya ringan saja. Banyak hal yang sudah saya lalui. Anda kenal saya sebagai aktivis, kemudian mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah," ujar politikus Partai Gerindra itu menambahkan.

Dahnil enggan mengungkapkan nomor Whatsapp pelaku yang mengirimkan pesan ancaman tersebut. Pasalnya, Tim Hukum TKN menyarankan agar nomor pelaku tidak diungkap terlebih dahulu.

"Kami akan menempuh proses hukum kemungkinan besar besok sore setelah pencoblosan," kata Wakil Ketua TKN, Habiburokhman dalam kesempatan sama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement