Jumat 27 Dec 2024 01:02 WIB

Ini Hasil Analisis LSI Denny JA Soal Respons Publik Terhadap Delapan Program Prabowo

Penelitian dilakukan selama satu bulan dari 20 November sampai dengan 20 Desember.

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024).
Foto: Antara/Mentari Dwi Gayati
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh dari delapan program kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai respons positif dari opini publik yang disiarkan di platform-platform digital. Hal itu diketahui dari  analisis dan riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

“Dalam penilaian sentimen, hanya dipilih sentimen positif dan sentimen negatif. Yang netral tidak diikutsertakan. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari tanggal 20 November 2024 sampai dengan 20 Desember 2024,” kata Denny Januar Ali saat dihubungi di Jakarta, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga

Denny, pendiri LSI Denny JA, dalam Catatan Akhir Tahun 2024-nya yang disiarkan di Jakarta, Kamis (26/12/2024), menyebut tujuh program kerja yang menuai respons positif itu mencakup swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah, target pertumbuhan ekonomi 8 persen salah satunya melalui transisi menuju energi hijau, makan bergizi gratis untuk menghapus stunting, pembangunan 3 juta rumah, kenaikan upah minimum nasional (UMN) hingga 6,5 persen pada 2025, dan bantuan gizi untuk ibu hamil serta ibu menyusui.

Dia melanjutkan metodologi penelitian menggunakan pendekatan komputasional, yang dilakukan salah satunya dengan memetakan persepsi publik dalam platform-platform digital, di antaranya seperti media sosial, media-media berbasis web, forum-forum diskusi online, dan podcast.

“Riset ini menghasilkan gambaran kuantitatif berdasarkan jumlah percakapan dan persentase sentimen positif serta negatif yang muncul terhadap setiap program. Riset juga dilengkapi dengan analisis kualitatif berdasarkan analisis pendapat ahli,” sambung Denny JA.

Dalam riset itu, LSI Denny JA menemukan ada 2.505 frekuensi percakapan terkait program perbaikan gizi untuk ibu hamil, yang 53,7 persen di antaranya berupa sentimen positif, sementara 46,3 persen sentimen negatif.

“Program ini diapresiasi, karena menyasar kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan anak. Namun, kritik muncul terkait realisasi di lapangan, terutama di daerah terpencil,” demikian hasil analisis dari Catatan Akhir Tahun 2024 LSI Denny JA.

Kemudian, untuk program swasembada pangan, ada 7.922 frekuensi percakapan, yang 70 persen di antaranya positif, dan 30 persen sisanya negatif. Dalam bagian analisis, LSI Denny JA menyebut publik optimistis program swasembada pangan pemerintah dapat meningkatkan ketahanan pangan. Namun, publik juga menyoroti target pemerintah yang ambisius dan efisiensi penggunaan anggaran untuk program tersebut.

photo
Infografis Pemerintah Resmi Tetapkan PPN 12 Persen per 2025 - (Tim infografis Republika)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement