Rabu 14 Feb 2024 19:54 WIB

Quick Count LSI Denny JA, Prabowo-Gibran Kuasai Hampir Semua Provinsi

Prabowo-Gibran meraih suara 58,45% untuk memastikan kemenangan dalam satu putaran.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, memaparkan hasil quick count Pilpres 2024.
Foto: istimewa/doc humas
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, memaparkan hasil quick count Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berdasar hitung cepat (quick count) yang dilakukan LSI Denny JA, dari data masuk yang sudah sudah 90,75%, pasangan calon (paslon) 02 Prabowo – Gibran memenangi Pilpres 2024. Pasangan ini meraih suara 58,45% untuk memastikan kemenangan dalam satu putaran. 

Dalam hitung cepat itu, paslon 01 Anies-Muhaimin hanya mendapat 25,3 % suara. Dan paslon 03 Ganjar-Mahfud hanya mendapat 16,54% suara. 

“Selamat datang presiden baru, Prabowo dan Gibran. Prabowo-Gibran sudah 8 persen di atas magic number (50 persen). Pasangan ini mengulangi kejayaan SBY pada 2009, yang menang satu putaran saja,” kata Denny JA, Rabu (14/2/2024).

Meski demikian, Denny menekankan bahwa hasil resmi tetap menunggu hasil dari pengumuman KPU. “Kami tidak akan mengambil alih otoritas itu, tapi biasanya hasil KPU tidak berbeda dengan quick count LSI Denny JA,” paparnya.

Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden, dengan sampel TPS tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Dalam quick count itu tingkat partisipasi pemilih (voter’s turn out) = 80.72 %, dan margin of error ± 1%.

Dalam quick count tersebut, pasangan Prabowo Gibran mendominasi wilayah seperti Sumatra (58,1%), Jawa Barat (58,1%), Jawa Tengah dan DIY (52,1%), Jawa Timur (65,3%0, Banten (56,6%), Bali, NTB, dan NTT (59,6%), Kalimantan (64,9%), Sulawesi (62,7%), Malulu-Papua (59,4%).

Bagi Denny JA, hasil pilpres ini merupakan kemenangan dari kegigihan Prabowo yang empat kali maju pilpres, sejak Pemilu 2004. “Ini kisah inspiratif tentang keteguhan Prabowo mengejar matahari,” kata Denny JA.

Kemenangan Prabowo juga merupakan kemenangan ilmu sosial. Sebab kemenangan Prabowo-Gibran sudah bisa dipresdiksi lembaga survei yang kredibel. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement