Kamis 15 Feb 2024 13:31 WIB

Presiden Jokowi Pastikan Stok Beras Melimpah

Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang segera didistribusikan ke berbagai daerah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras masih melimpah seusai meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024). Hal ini disampaikannya menanggapi kelangkaan dan lonjakan harga beras dalam beberapa hari terakhir ini.

"Saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," kata Jokowi.

Menurut dia, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang akan segera didistribusikan ke berbagai daerah dan juga ritel serta supermarket. Jokowi pun memperkirakan harga beras akan mulai sedikit menurun dalam sepekan hingga dua pekan ke depan.

Selain itu, pasokan beras akan kembali melimpah jika sudah masuk masa panen raya. "Saya kira akan dalam seminggu, dua minggu ini saya rasa akan sedikit turun. Sambil nunggu panen kalau panen raya datang pasti sudah," ujar Jokowi.

Dia menyebut, masalah kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya masa panen. Sehingga hasil produksi panen belum membanjiri berbagai pasar. "Ya suplai, suplai itu karena memang panennya belum masuk. Yang dari produksi di panen belum masuk pasar," kata Jokowi.

Selain itu, masalah distribusi yang terganggu, salah satunya akibat bencana banjir, juga mempengaruhi terjadinya kelangkaan beras. Meski demikan, kata Jokowi, masalah kelangkaan beras tersebut sudah diselesaikan melalui pengiriman dari Bulog ke daerah.

"Saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang," ujar Jokowi.

Untuk mengatasi masalah itu, Jokowi mengaku, telah menginstruksikan jajarannya untuk menyalurkan beras yang dibutuhkan oleh daerah. "Sudah pokoknya pasar minta berapapun beri. Daerah minta berapa beri baik yang SPHP maupun yang komersial beri. Barangnya ada," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement