REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemungutan suara Pemilu 2024 telah berlangsung secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (14/2/2024). Berdasarkah hasil hitung cepat (quick count), sejumlah lembaga survei PDI Perjuangan unggul dalam quick count sementara Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia dengan perolehan suara sebesar 16,77 persen.
Hasil tersebut didapatkan dalam penghitungan cepat hingga pukul 14.37 WIB yang dipantau di Jakarta, Kamis (15/2/2024). Dengan data masuk sebanyak 94,93 persen, tingkat partisipasi sebesar 78,36 persen, dan sampel suara sah sebanyak 488.108 suara.
Berikutnya, posisi kedua ditempati oleh Partai Golkar dengan perolehan suara sebesar 14,88 persen, posisi ketiga adalah Partai Gerindra dengan suara sebesar 13,51 persen, dan posisi keempat adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 10,54 persen suara.
Selanjutnya, posisi kelima ditempati oleh Partai Nasdem dengan perolehan suara 9,39 persen, posisi keenam adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 8,16 persen suara, posisi ketujuh adalah Partai Demokrat dengan 7,51 persen suara, dan di posisi kedelapan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6,99 persen suara.
Sementara itu, dalam hitung cepat tersebut, terdapat delapan partai politik yang ditemukan terancam tidak lolos ke Senayan. Karena, berdasarkan syarat yang telah ditetapkan adalah partai harus berhasil melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Partai-partai tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan perolehan 2,83 persen suara, Partai Perindo dengan 1,43 persen suara, Partai Gelora dengan 0,93 persen suara, Partai Hanura dengan 0,85 persen suara, dan Partai Buruh dengan suara 0,74 persen. Kemudian, Partai Bulan Bintang (PBB) dengan perolehan suara sebesar 0,50 persen, Partai Garuda dengan suara sebesar 0,40 persen, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan perolehan suara sebesar 0,33 persen.