Kamis 15 Feb 2024 20:58 WIB

Pengamat: Prabowo Berpotensi Ajak Nasdem, PKB, PPP Gabung Koalisi

Nasdem dinilai jadi partai paling berpeluang gabung koalisi Prabowo.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Capres Prabowo Subianto menjawab pertayaan media saat menziarahi makam bapaknya, Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Foto: EPA
Capres Prabowo Subianto menjawab pertayaan media saat menziarahi makam bapaknya, Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza meyakini, Prabowo Subianto sebagai capres pemenang berdasarkan hasil quick count, akan mengajak sejumlah partai kubu lawan untuk masuk koalisinya. Prabowo perlu melakukan itu agar mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen, sehingga pemerintahannya kelak bisa berjalan mulus.

"(Prabowo-Gibran) perlu membangun kekuatan koalisi yang besar jika ingin  keputusan atau kebijakan pemerintahannya tidak diganggu oleh parlemen," kata Efriza ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan data masuk 95,43 persen, koalisi partai politik pengusung Prabowo-Gibran atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang masuk parlemen adalah Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat. Keempat partai tersebut total mendapatkan 42,85 persen suara dalam Pileg DPR RI.

Adapun koalisi partai pendukung Anies-Muhaimin, yakni Nasdem, PKB, dan PKS, total mendapatkan 28,07 persen suara. Sementara itu, koalisi partai pendukung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP dan PPP, mendapatkan 20,42 persen suara.