Jumat 16 Feb 2024 20:46 WIB

Membuka Pintu Rezeki dengan Sholat Dhuha

Sholat dhuha dapat dikerjakan minimal dua rakaat.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Berdoa usai sholat dhuha (ilustrasi)
Foto: Republika.
Berdoa usai sholat dhuha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sholat dhuha dapat dikerjakan minimal dua rakaat atau empat rakaat dan dapat ditambah bilangannya. Apakah Rasulullah saw sholat dhuha? Menurut hadits Muslim, Rasulullah saw sholat dhuha 4 rakaat dan terkadang ia tambah yang dikehendaki Allah swt.

Untuk melakukannya, dibutuhkan kerelaan meluangkan waktu. Pasalnya, waktu dhuha berada di suasana kesibukan urusan kerja.

Baca Juga

Sebenarnya tidak sulit jika kita terbiasa meluangkannya. Pembiasaan inilah yang membuat waktu serasa berharga, sekalipun hanya meluangkannya lima menit.

Bahkan, dengan sholat di tengah kesibukan kerja dapat membuat pikiran segar kembali. Optimalisasi kerja pun lebih meningkat karena siraman rohani setelah shalat. Orang yang telah merasakan keberkahannya, tidak akan menyia-nyiakannya. Ia tahu, jaminan Allah berada di dalam shalat tersebut. Di dunia, hidupnya penuh berkah dan kemuliaan. Sedangkan di akhirat, Allah akan membangunkan surga untuknya.

“Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk-Ku, yaitu sholat empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la)

"Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya istana di surga." (HR. Turmuzi dan Ibnu Majah)

"Sesungguhnya di dalam surga, ada pintu yang dinamakan pintu dhuha. Maka ketika datang hari kiamat, memanggillah (Allah memanggil), di manakah orang yang selalu mengerjakan shalat atas-Ku dengan sholat Dhuha? Inilah pintu kamu. Maka masuklah kamu ke dalam surga dengan rahmat Allah.” (HR. Thabrani)

Niat sholat dhuha 

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatadh dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. Allahu Akbar

“Saya berniat mengerjakan sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah swt,”

Doa yang dianjurkan setelah sholat dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُوَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَآتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Allahuma innadh dhuhaa’a dhu’haa uka wal bahaa’a bahaa’uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuma, wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allahumma in kaana rizqi fis samaa fa anzilhu, wain kaana fil ardhi fa akhrijhu, wain kaana mu’siran fa yassirhu, wain kaana haraaman fathah hirhu, wain kaana ba’iidan da qarribhu, bi haqqi dhuhaa ika wa bahaa ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa aataita ‘ibaadakash shaalihin

"Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu.Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hambahamba-Mu yang shaleh."

Sumber:

 Cara Nyata Memperoleh Rezeki Berlimpah karya Abdillah Firmanzah Hasan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement