REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan jumlah siswa yang mengikuti seleksi beasiswa penghafal kitab suci tahun ini mencapai 4.396 siswa. Program beasiswa tersebut diperuntukkan bagi warga Kota Surabaya yang memiliki pemahaman dan hafalan kitab suci dari enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Pemkot Surabaya menyediakan anggaran senilai Rp 3.908.000.000 untuk program beasiswa penghafal kitab suci tahun 2024, yang bisa diikuti siswa mulai jenjang TK/RA sederajat, SD/MI sederajat, dan SMP/MTs sederajat, di Kota Pahlawan. Pada 2024, Pemkot Surabaya membuka kuota beasiswa sebanyak 1.419 siswa.
"Di tahun ini ada peningkatan para pendaftar. Kami membuka kuota sebanyak 1.419 siswa, tetapi yang mendaftar mencapai 4.396 siswa. Jadi setiap tahun, antusiasnya semakin meningkat," kata Eri, Senin (19/2/2024).
Nantinya, setiap peserta yang lolos seleksi akan diberikan beasiswa dari Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya berupa uang saku selama 10 bulan. Besaran beasiswa tersebut mulai Rp 100 ribu per bulan bagi siswa di jenjang TK/ RA sederajat, hingga paling besar senilai Rp 500 ribu bagi siswa di jenjang SMP/ MTs.
Pemberian beasiswa penghafal kitab suci akan dimulai pada Maret 2024 sampai dengan Desember 2024. Terkecuali untuk jenang SMP kelas IX yang diberikan selama 4 bulan saja, yakni mulai Maret 2024 sampai dengan Juni 2024.
"Beasiswa akan diberikan per bulan. Jadi kita ajak mereka untuk terus semangat dalam menguatkan agamanya dan pribadinya masing-masing," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, para penyeleksi beasiswa berasal dari semua keyakinan. Lewat program beasiswa penghafal kitab suci ini, diharapkan dapat memotivasi anak-anak di Kota Surabaya dari segi aspek agama. Sebab, mereka tidak hanya membaca dan menghafal saja, tetapi juga memahami makna dari kitab suci.
"Antusias anak-anak perlu diapresiasi karena sejak kecil mereka mulai ditanamkan pendidikan karakter. Jadi aspek agama anak-anak tuntas, aspek akademi tuntas, aspek bakat dan talentanya juga tuntas. Akan ditingkatkan lagi bagaimana implementasinya," kata Yusuf.