Selasa 20 Feb 2024 16:22 WIB

Ratusan Sarjana Kedokteran FKK UMJ Jalani Prosesi Angkat Janji

Prosesi angkat janji sebagai tahapan mengikuti program lanjutan studi profesi dokter.

Sebanyak 177 sarjana Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menjalani prosesi Angkat Janji Sarjana Kedokteran ke 43 di Gedung Cendikia UMJ, Selasa (20/2/2024).
Foto: Dok. UMJ
Sebanyak 177 sarjana Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menjalani prosesi Angkat Janji Sarjana Kedokteran ke 43 di Gedung Cendikia UMJ, Selasa (20/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 177 sarjana Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menjalani prosesi Angkat Janji Sarjana Kedokteran ke 43 di Gedung Cendikia UMJ, Selasa (20/2/2024). Para Sarjana Kedokteran diangkat janjinya oleh Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas, SpPK, dengan khidmat sebagai bagian akhir dari rangkaian proses pendidikannya. 

Prosesi Angkat janji yang dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Dokter ini sebagai tahapan untuk mengikuti program lanjutan yaitu studi profesi dokter. Para sarjana kedokteran yang telah diangkat janji kemudian menandatangani lembar angkat janji sebagai komitmen dalam menjaga etika profesi dokter. 

Baca Juga

Sekretaris Prodi Kedokteran UMJ dr Tri Wahyuni, SpPK, mengatakan bahwa tanggung jawab akan semakin berat selaras dengan pengetahuan dan tahapan yang meningkat, maka amanah perlu dijaga dengan baik.

Pada angkatan 43 ini, ia melaporkan bahwa 82,96 persen mahasiswa FKK UMJ lulus tepat waktu. Lulusan terbaik I dengan capaian predikat pujian dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,71 diraih oleh Nabilah Aulia Maharani, terbaik II 3,61 diraih oleh Mutiara Ayu Ismail, dan terbaik III dengan capaian nilai 3,57 diraih oleh Muhammad Reza Syah Pahlevi.

Dekan FKK UMJ Dr Tri Ariguntar mengatakan, hal ini merupakan satu tahapan awal menjadi seorang dokter. Tahapan selanjutnya para lulusan akan mengikuti program studi profesi dokter. Angkat janji merupakan prosesi yang wajib dilakukan bagi calon mahasiswa program profesi dokter yang akan berlangsung selama dua tahun untuk mengikuti stase klinik (coass) di rumah sakit pendidikan FKK UMJ yang tersebar di berbagai daerah.

“Kalian harus mempersiapkan dengan baik, bawa nama baik universitas dan fakultas dengan menjaga profesionalitas. Semoga dengan melewati satu tahap ini, kita akan bertemu dengan status sebagai dokter,” ungkap Tri.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMJ Prof Ma'mun menyoroti permasalahan yang sering menjerat para dokter yaitu malpraktik. Malpraktik yakni melakukan praktik kedokteran yang tidak tepat dan menyalahi kode etik. Maka dari itu, Ia berpesan untuk para calon dokter mengamalkan prinsip-prinsip nilai dasar yang diajarkan oleh Muhammadiyah.

“Sering kali pelanggaran terjadi karena kurangnya pemahaman keagamaan. Meskipun kalian sudah mengucapkan janji, setelah ini melakukan sumpah. Penting sekali untuk mengamalkan nilai dasar Muhamamdiyah dimasyarakat,” ujar Ma’mun.

Nabila, sarjana terbaik I periode ke 43, mengatakan, kendati melangsungkan proses pendidikan dalam masa pandemi Covid-19. Para sarjana berkomitmen untuk menjadi calon dokter yang dapat memegang teguh karakteristik dan nilai-nilai yang diajarkan oleh FKK UMJ. Nabila berpesan untuk melakukan persiapan yang matang dalam menghadapi tahapan studi profesi dokter. 

“Kita harus siapkan mental. Selain itu, memahami dan mengulang kembali materi pembelajaran,” ucap Nabila.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement