Rabu 21 Feb 2024 19:54 WIB

Benarkah Ulama Mesir Syekh Mutawalli Syarawi Mengingkari Adzab Kubur? 

Ulama berbeda tentang hakikat adzab kubur

Ilustrasi ziarah kubur. Ulama berbeda tentang hakikat adzab kubur
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi ziarah kubur. Ulama berbeda tentang hakikat adzab kubur

Oleh : Ustadz Dr Yendri Junaidi Lc MA, Ketua Komisi Fatwa MUI Tanah Datar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pada awal-awal  2000-an pernah tersebar sebuah foto yang katanya foto mayat yang disiksa di kuburnya. Ceritanya, ada barang berharga salah seorang keluarga si mayat yang terjatuh ke dalam kubur. 

 

Baca Juga

Setelah kubur itu digali, mereka menyaksikan mayat dalam keadaan yang sangat mengenaskan dan mengerikan. Foto itu segera tersebar disertai dengan narasi yang menerangkan bagaimana beratnya siksa kubur. 

Penyebar foto mengajak kaum Muslimin untuk bertobat dari segala dosa dan maksiat. Isi narasi tersebut tentu saja baik. Tapi yang jadi pertanyaan, benarkah foto itu fakta? Apakah benar siksa kubur dalam bentuk seperti itu ; bersifat fisik dan bisa dilihat bekasnya? 

Tidak hanya foto, berbagai cerita juga banyak tersebar di tengah-tengah masyarakat tentang si fulan yang diazab di kubur karena dosa A, jenazah si fulan yang berubah jadi ular karena dosa B, dan seterusnya.

Syekh Sya’rawi dalam salah satu kajian tafsirnya pernah menyatakan bahwa adzab kubur itu benar adanya, tapi bukan seperti yang dipahami sebagian besar masyarakat. 

Yang disebut adzab kubur itu sesungguhnya adalah muqaddimah (pengantar) dari adzab yang sesungguhnya di akhirat kelak. Adzab yang sesungguhnya akan diberikan di akhirat di hari penghisaban. Sementara alam barzakh hanyalah alam persinggahan, bukan alam penghisaban.

Tapi kemudian sebagian orang keliru memahaminya. Ada yang menganggap Syekh Sya’rawi mengingkari azab kubur.

Sebagai sebuah masalah akidah, Syekh Sya’rawi mendasarkan uraiannya pada ayat Alquran:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (غافر : 46)

“Neraka itu ditampakkan pada mereka di waktu pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (diperintahkan pada malaikat) “Masukkanlah keluarga (pengikut) Fir’aun ke dalam azab yang sangat keras.”

Dalam ayat ini disebutkan bahwa yang terjadi di alam barzakh itu adalah عرض (penampakan).

Imam Thahir Ibnu ‘Asyur menjelaskan:

معنى عرضهم على النار أن أرواحهم تشاهد المواضع التي أعدت لها في جهنم، وهو ما يبينه حديث عبد الله بن عمر في «الصحيح» قال: قال رسول الله: «إن أحدكم إذا مات عرض عليه مقعده بالغداة والعشي إن كان من أهل الجنة فمن أهل الجنة، وإن كان من أهل النار فمن أهل النار فيقال: هذا مقعدك حتى يبعثك الله يوم القيامة» (التحرير والتنوير 24/159).

Maksud “mereka ditampakkan ke neraka” adalah ruh mereka menyaksikan tempat yang telah disiapkan untuk mereka nanti di Jahannam, dan ini yang dijelaskan oleh hadits Abdullah bin Umar dalam Shahih (Bukhari dan Muslim), ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya salah seorang diantaramu apabila mati ditampakkan padanya tempatnya di waktu pagi dan petang, jika ia ahli surga maka akan menjadi ahli surga, dan jika dari ahli neraka maka akan menjadi ahli neraka, lalu dikatakan padanya: “Inilah tempatmu sampai Allah membangkitkanmu di hari kiamat kelak.”

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement