Senin 05 Dec 2022 21:15 WIB

Beberapa Cara Agar Terhindar dari Dahsyatnya Adzab Kubur

Adzab kubur akan dihadapi mereka yang tidak beriman dan beramal saleh

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ziarah kubur. Adzab kubur akan dihadapi mereka yang tidak beriman dan beramal saleh
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi ziarah kubur. Adzab kubur akan dihadapi mereka yang tidak beriman dan beramal saleh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tidak ada yang lebih menakutkan dari pemandangan di alam kubur saat seseorang mendapatkan siksa.

Namun, dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Ahad (4/12/2022) pendakwah Ustadz Najmi Umar Bakkar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari siksa di alam kubur. 

Baca Juga

Yang pertama, yaitu menjadi mukmin yang bertauhid. Memiliki akidah yang benar dan tidak pernah menyekutukan Allah SWT. Dalam setiap langkah dan ibadahnya, umat ini selalu ikhlas menjalankan.

Bagi setiap manusia yang telah dicabut nyawanya dan diletakkan jenazahnya di dalam kubur maka ia akan didatangi dua orang malaikat. Malaikat ini akan bertanya tentang tiga hal, "Siapa Rabbmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?"

Pertanyaan ini sejatinya amat mudah jika dijawab di dunia. Tapi, saat di alam kubur nanti, jawaban atas pertanyaan ini bukan dari hafalan. Iman dan kesalehanlah yang kan menjawab pertanyaan malaikat ini.

"Tidak semua orang bisa menjawab ini. Hanya mukmin sejati yang beriman yang bisa menjawab. Bukan yang hanya mengaku Islam dan Muslim, tapi imannya belum merasuk dalam hati," lanjut Ustadz Najmi. 

Dalam surat Ibrahim ayat 27, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

 "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di du nia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

Allah SWT akan meneguhkan hati dan iman seseorang kemudian memudahkannya untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Baru jawaban yang benarlah yang akan keluar. 

Penyebab lainnya, seseorang bisa terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang kafir. Dia akan mendapatkan siksa dari di alam kubur hingga kiamat dan sampai di neraka.

Dengan keindahan dunia, ke berhasilan, dan harta yang dimiliki di dunia, orang kafir hanya menikmatinya sebentar di dunia. Setelahnya, dia akan dimasukkan dalam neraka jahanam. Dalam al- Mukmin ayat 46, Allah berfirman sebagai berikut: 

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".  

Salah satu bentuk siksaan yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir di alam kubur adalah menampakkan bentuk neraka tiap pagi dan petang. Sementara, bagi orang mukmin, akan ditampakkan surga tiap pagi dan petang.

Para mukmin ini akan lolos dari siksa kubur. Nabi SAW berkata, mereka akan dihamparkan permadani dari surga, dibukakan pintu dari surga, sehingga berembuslah wangi surga. Kaum kafir akan disempitkan kuburnya, hing ga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dicabik-cabik ular yang besar dan ganas, serta dibukakan pintu neraka.

Cara lain terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang yang munafik. "Orang munafik ini tidak peduli pada Allah SWT sebagai Penciptanya. Dia tidak mau mencari ilmu tentang agamanya. Ciri-ciri orang munafik, menurut Nabi, adalah apabila dia berbicara maka dia berbohong, bila berjanji maka dia ingkar, dan dia berkhianat jika diberi amanah," ujar Ustaz Najmi.       

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement