REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjaga keselamatan diri adalah salah satu tujuan tertinggi dalam syariat Islam. Membunuh diri sendiri tanpa alasan yang benar juga merupakan salah satu dosa terbesar.
Hal tersebut tergambarkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَن تَرَدَّى مِن جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَهو في نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فيه خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَن تَحَسَّى سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَسُمُّهُ في يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ في نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَن قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ، فَحَدِيدَتُهُ في يَدِهِ يَجَأُ بِهَا في بَطْنِهِ في نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا.
"Siapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di neraka itu, kekal selamanya. Siapa yang sengaja menghisap/menenggak racun hingga mati, maka racun itu tetap di tangannya dan dia menggunakannya di dalam neraka jahannam dalam keadaan kekal selamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada di tangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka jahannam dalam keadaan kekal selamanya." (HR. Bukhari dan Muslim)