REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik datang dari bank syariah terbesar di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) karena asetnya berhasil tumbuh baik sepanjang 2023. Bank yang merupakan hasil merger tiga bank syariah itu merebut posisi CIMB Niaga di urutan kelima bank terbesar di Indonesia.
Tercatat per Desember 2023 BSI membukukan aset Rp 353,62 triliun, naik 15,7 persen yoy. Sementara CIMB Niaga melaporkan asetnya sebesar Rp 334,4 triliun atau naik 9 persen yoy.
Sepanjang 2023, BSI memang berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia. Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88 persen (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV 2023.
Saham BSI pun diproyeksikan bisa menembus level harga Rp 2.700 per lembar saham, seiring manajemen perseroan yang menjaga kinerja fundamental emiten bersandi BRIS itu tumbuh berkelanjutan. Analis pasar modal dari BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya yang dipublikasikan belum lama ini menjelaskan, proyeksi target harga Rp 2.700 untuk saham BRIS karena mempertimbangkan pertumbuhan BSI ke depan.
Hal itu ditopang oleh peran BSI sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air. “Dengan faktor tersebut kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih per saham mencapai 15 persen per tahun untuk 2024-2025,” papar Victor dalam risetnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2023 aset bank umum mencapai Rp 11.765,83 triliun atau naik 5,87 persen secara tahunan (yoy). Terdapat lima bank besar yang masuk di dalam daftar tersebut, termasuk BSI.
Kelima bank tersebut menguasai sekitar 60 persen dari total aset industri. Adapun, sekitar 60 persen aset perbankan merupakan kontribusi dari kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga.
Bank yang berada di urutan pertama adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatatkan total aset konsolidasi tembus Rp2.174,2 triliun di akhir 2023. Jumlah itu naik 9,12 persen yoy yakni Rp1.992,5 triliun pada 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja Mandiri yang signifikan selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masoh resilien menghadapi volatilitas pada 2023.
Darmawan mengatakan, Kenaikan total aset ini tentunya tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di tahun 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun, tumbuh 16,3 persen secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen yoy.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME dan Micro,” paparnya pada awal Februari ini.
Selanjutnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Tercatat aset BRI tumbuh 5,3 persen menjadi Rp1.965 triliun sepanjang 2023. Berada di posisi ketiga ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Bank milik negara tersebut tercatat memiliki total aset sebesar Rp1.086,6 triliun, mengalami peningkatan 5,5 persen yoy. Berada di urutan keempat merupakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang mencatatkan total asetnya menjadi Rp438,75 triliun atau naik 9,1 persen.