Ahad 25 Feb 2024 11:57 WIB

Polisi Sebut Ada Tiga Mahasiswa Unpad yang Tersambar Petir Saat Camping

Satu mahasiswa yang tersambar petir dirawat di rumah sakit.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Polisi menyebut ada tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tersambar petir saat berkemah (camping) di Bumi Perkemahan Batu Kuda Manglayang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (23/2/2024). Sebelumnya dikabarkan ada dua mahasiswa Geologi Unpad yang meninggal dunia akibat tersambar petir.

Korban meninggal dunia salah satunya Mitzelion Rayi Adimastya Putra, asal Jakarta, mahasiswa Geologi Unpad angkatan 2021. Satu lainnya Bangkit Alyuda Prasetyo, asal Padang, mahasiswa Geologi Unpad 2022. Kedua korban meninggal dunia telah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

Adapun satu korban lain yang tersambar petir dikabarkan masih dirawat di Rumah Sakit (RS) AMC, Cileunyi. 

Kepala Polsek (Kapolsek) Cileunyi Kompol Suharto mengatakan, rombongan mahasiswa Unpad yang berkemah di Batu Kuda pada Jumat lalu ada 21 orang. Pada malam hari, kondisi cuaca di kawasan tersebut hujan deras dan angin kencang.

Melihat kondisi cuaca ekstrem, menurut Kapolsek, ketua pelaksana atau mahasiswa yang dituakan mengimbau rombongan untuk turun ke bawah dan berteduh di warung-warung milik warga setempat. Namun, saat mereka turun, muncul petir.

Kapolsek menyebut ada tiga orang yang tersambar petir. Mereka kemudian dilarikan ke RS AMC menggunakan mobil. “Sesaat mereka mengajak turun, di situ ada petir mengenai dua orang, yang meninggal di (RS) AMC, dan satu orang dirawat,” kata Kapolsek, saat dihubungi, Ahad (25/2/2024).

Berkaca dari kejadian itu, Kapolsek mengimbau para pendaki gunung atau warga yang hendak berkemah untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca. Apalagi diperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem, kegiatan itu disarankan ditunda. “Betul-betul diperhatikan cuaca, sehingga apabila tidak memungkinkan diharap ditunda,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement