Senin 26 Feb 2024 16:43 WIB

BMKG Ingatkan Pelaku Pelayaran Waspada Gelombang Tinggi di NTT

Ancaman gelombang tinggi di NTT diprediksi berlangsung hingga 28 Februari 2024.

Red: Ani Nursalikah
Satu unit kapal perintis milik PT Pelni yang tak beroperasi berada di selat Semau, Kupang, NTT, Senin (16/8/2021). Pemerintah NTT melarang sementara seluruh kapal perintis milik Pelni untuk beroperasi di NTT karena meningkatnya kasus COVID-19 di provinsi tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Satu unit kapal perintis milik PT Pelni yang tak beroperasi berada di selat Semau, Kupang, NTT, Senin (16/8/2021). Pemerintah NTT melarang sementara seluruh kapal perintis milik Pelni untuk beroperasi di NTT karena meningkatnya kasus COVID-19 di provinsi tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pelaku pelayaran untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 28 Februari 2024.

"Kami imbau agar memperhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga di Kupang, Senin (26/2/2024).

Baca Juga

Berdasarkan peringatan dini dari BMKG, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, dan Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.

Peluang yang sama juga terjadi di Perairan Selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote. Yandri mengingatkan pemilik jasa pelayaran selalu memperhatikan risiko keselamatan pelayaran saat ini.