REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Mencari ilmu sebanyak-banyak memang dianjurkan oleh agama. Allah SWT dalam beberapa firmannya juga telah memerintahkan agar manusia tidak lelah mencari ilmu. Di antaranya terdapat pada Surat Al-Kahfi ayat 66:
قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Qāla lahū mūsā hal attabi‘uka ‘alā an tu‘allimani mimmā ‘ullimta rusydā(n).
Artinya: "Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”.
Kemudian perintah Allah SWT agar menuntut ilmu juga tertuang dalam Surat at-Thaha ayat 114:
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا
Fa ta‘ālallāhul-malikul-ḥaqq(u), wa lā ta‘jal bil-qur'āni min qabli ay yuqḍā ilaika waḥyuh(ū), wa qur rabbi zidnī ‘ilmā(n).
Artinya: "Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Alquran sebelum selesai pewahyuannya kepadamu) dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
Kendati demikian tak semua orang mencari ilmu akan masuk surga. Menurut ahli hadis, As-Samarqandi dalam buku "200 Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa" mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang menuntut ilmu namun berujung ke api neraka. Dalam sebuah hadits, Ka'ab bin Malik berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda:
مَنْ تعلَّمَ العلْمَ ليُباهِيَ بِهِ العلماءَ ، أوْ يُمارِيَ بِهِ السفهاءَ ، أوْ يصرِفَ بِهِ وجوهَ الناسِ إليه ، أدخَلَهُ اللهُ جهنَّمَ
“Barangsiapa menuntut ilmu dengan niat menandingi ulama, atau supaya bisa pamer di depan orang-orang bodoh, dan atau untuk menarik perhatian banyak orang, maka Allah akan menjebloskannya ke dalam nerala.'" (HR at-Tirmidzi).
Dan As-Samarqandi lalu menceritakan sebuah kisah seseorang yang melayani Musa kemudian menghilang. Orang tersebut lalu menyampaikan tentang Musa kepada banyak orang. Berkat penyampainnya tentang Musa itu dia mendapatkab keuntungan kekayaan melimpah.
Musa merasa kehilangan orang yang melayaninya itu, ia kemudian mencarinya. Suatu hari datanglah seseorang kepada Musa dengan membawa seekor babi. Di lehernya terpasang tali hitam. Orang itu lalu bertanya kepada Musa.
"Apakah engkau mengenal ini?." Tanya orang itu
"Tidak" jawab Musa.
Baca juga: Alquran Sebut Langit Tercipta Hingga 7 Lapisan, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Orang itu lalu berkata, "Ini sahabatmu".
Dada Musa sesak lalu berdoa kepada Allah SWT agar dikembalikan ke bentuk semula supaya bisa menanyakan apa yang terjadi. Allah SWT kemudian menurunkan wahyu kepada Musa:
"Wahai Musa, sekalipun engkau berdoa sebagaimana doa Adam dan lainnya, Aku tidak akan mengembalikan dia ke asalnya. Akan tetapi, aku akan memberitahumu apa yang telah dia perbuat. Sesungguhnya dia telah memakan dunia dengan menjual agama."