Kamis 29 Feb 2024 07:19 WIB

Komite Nobel Terkejut Aktivis Rusia Divonis Penjara

Vonis terhadap Orlov bermotif politik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Salah satu ketua Pusat Hak Asasi Manusia Memorial pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Oleg Orlov duduk di ruang sidang sebelum sidang pengadilan untuk persidangan baru atas tuduhan berulang kali mendiskr
Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Salah satu ketua Pusat Hak Asasi Manusia Memorial pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Oleg Orlov duduk di ruang sidang sebelum sidang pengadilan untuk persidangan baru atas tuduhan berulang kali mendiskr

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Panitia penyelenggara hadiah Nobel mengatakan "terkejut" dengan hukuman penjara yang dijatuhkan pada aktivis Rusia Oleg Orlov. Pendiri pusat hak asasi manusia Memorial yang kini sudah dibubarkan itu memenangkan hadiah Nobel Perdamaian pada 2022 lalu.

"Vonis terhadap Orlov bermotif politik dan memberikan bukti lain semakin dilecehkannya hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat di Rusia hari ini," kata ketua komite Joergen Watne Fyrdnes, dalam pernyataannya, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Orlov dihukum dua setengah tahun penjara karena "mendiskreditkan angkatan bersenjata" dengan memprotes perang di Ukraina dan menuduh Presiden Vladimir Putin mengarah pada fasisme. "Sudah bertahun-tahun rezim Putin mencoba membungkam pemimpin Memorial dan organisasi masyarakat sipil penting lainnya di Rusia, dan kini mereka menggunakan perang di Ukraina sebagai alasan untuk menyelesaikan pekerjaan itu," kata Watne Frydnes.

"Penting mereka tidak berhasil," tambahnya. Memorial membela kebebasan berbicara dan mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia sejak didirikan pada 1989. Rusia membubarkan organisasi itu pada 2021 setelah menetapkannya sebagai "agen asing."

Pada Senin (26/2/2024) Watne Frydnes merupakan pemimpin baru Komite Nobel Norwegia yang terdiri dari lima anggota. Di usia 39 tahun ia merupakan ketua termuda komite tersebut. Dalam kesempatan terpisah komite mengatakan mereka sudah memasukan 285 kandidat sebagai calon pemenang hadiah Nobel Perdamaian. Kandidat-kandidat itu terdiri dari 196 individu dan 89 organisasi

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement