Kamis 29 Feb 2024 09:48 WIB

Pascagempa Hembusan, PVMBG Ungkap Ini Status Gunung Tangkuban Parahu

Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu selama Februari didominasi gempa rendah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pengunjung menikmati pemandangan kawah ratu di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/6/2020). Setelah tiga bulan berhenti beroperasi akibat pandemi COVID-19, TWA Tangkuban Parahu kembali dibuka untuk wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan pengunjung
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pengunjung menikmati pemandangan kawah ratu di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/6/2020). Setelah tiga bulan berhenti beroperasi akibat pandemi COVID-19, TWA Tangkuban Parahu kembali dibuka untuk wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan pengunjung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Tangkuban Parahu berstatus normal atau level I. Hal itu seiring telah terjadi dua kali gempa hembusan pada tanggal 28 Februari pukul 05.30 WIB dan pukul 06.01 WIB.

Menurut Kepala PVMBG Hendra Gunawan, telah terjadi gempa hembusan pada Rabu tanggal 28 Februari sebanyak dua kali dengan amplitudo 42 mm dan 56 mm. Serta lama gempa 8 menit dan 140 detik.

Baca Juga

"Hasil pengecekan ke sekitar Kawah Ratu, Kawah Ecoma dan Kawah Domas tidak ditemukan endapan material vulkanik baru pada ketiga kawah. Hembusan asap pada ketiga kawah tidak menunjukkan peningkatan pada ketinggian, tekanan maupun ketebalan," ujar Hendra melalui keterangan resmi yang dilihat, Kamis (29/2/2024).

Hendra mengungkapkan, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu selama Februari didominasi gempa-gempa rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan."Februari ini terjadi peningkatan gempa rendah berkorelasi dengan peningkatan intensitas hujan," katanya.

Hendra mengatakan peningkatan terjadi karena perubahan tekanan di kedalaman dangkal akibat peningkatan curah hujan. Sementara itu, indikasi akumulasi tekanan dari magma dalam yang belum teramati. "Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari pukul 12.00 WIB masih pada leve I (normal)," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan menginap di area kawasan kawah aktif. Segera meninggalkan kawasan kawah apabila terjadi peningkatan ketebalan asap.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement