REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad mengecam Israel yang menembaki warga Gaza yang mengantre makanan di Jalan Harun al-Rasyid di utara Gaza pada Kamis (29/2/2024). Menurut Sarbini, penembakan terhadap pengantre makanan tersebut merupakan perbuatan yang biadab.
"Biadab sekali dan dunia tidak boleh diam. Amerika harus bertanggung jawab karena tidak bisa Sarmengintrol dan mengendalikan Israel," ujar Sarbini saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (1/3/2024).
Sedikitnya 112 orang gugur dan ratusan lainnya terluka dalam kejadian itu. Karena itu, menurut Sarbini, genjata senjata harus secepatnya dilakukan.
"Oleh sebab itu, genjatan sejata harus secepatnya didorong agar ini bisa terjadi, sehingga korban-korban sipil tidak berjatuhan lagi," ucap Sarbini.
Menurut dia, apa yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza yang kelaparan sangat brutal dan berada di luar nalar.
"Bisa dibayangkan bagaimana brutalnya tentara Israel ketika rakyat kelaparan dan mereka membutuhkan sesuap makan dan mereka dibantai, sesuatu di luar nalar," kata dia.
Sementara, lanjut dia, dunia hanya menonton kekejaman yang dipertontonkan Israel tersebut. Karena itu, Sarbini mendorong semua pihak untuk tidak hanya diam menyaksikan penderitaan yang dialami warga Gaza.
"Sampai kapan kita harus diam menonton seperti ini? Karena itu, MERC meminta negara dunia terutama Amerika untuk segera menghentikan kekejaman Israel ini," jelas Sarbini.
Dia menambahkan, dua orang relawan MER-C sendiri saat ini juga masih berjuang di Gaza, yaitu Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan. Selain itu, kata dia, tiga truk bantuan dari rakyat Indonesia melalui MER-C juga telah berhasil masuk ke Jalur Gaza. Truk tersebut berisi tepung terigu dan paket bahan makanan lainnya.
"Alhamdulillah relawan kita masih dalam keadaan sehat dan menjalankan aktivis kemanusiaan dan mencoba mengais bantuan untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kelaparan di Gaza," ujar Sarbini.