REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Dalam hadits yang diriwayatkan dari 'Adi bin Hatim, tersimpan gambaran menyeluruh tentang seperti apa kaum Yahudi dan Nasrani. Hadits ini singkat tetapi padat makna.
Diriwayatkan dari 'Adi bin Hatim, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
(اليهود مغضوب عليهم، والنصارى ضُلَّال)
"Orang-orang Yahudi adalah sasaran murka. Sedangkan kaum Nasrani sesat." (HR Tirmidzi dalam Shahih Al Jami')
Dalam hadits itu, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang-orang Yahudi adalah kaum yang ditimpa murka. Allah SWT murka kepada mereka.
Begitu pun para nabi, orang-orang beriman, dan para malaikat, juga murka kepada mereka. Sedangkan orang-orang Nasrani adalah kaum yang sesat.
Hal tersebut berdasarkan tafsir pada ayat suci Alquran yang selalu dibaca oleh setiap Muslim pada saat melaksanakan sholat, yaitu ayat 7 Surat Al Fatihah, sebagai berikut:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al Fatihah ayat 7)
Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa yang menjadi sasaran murka adalah kaum Yahudi, dan yang tersesat mengacu pada kaum Nasrani.
Karena itu, melalui ayat 7 Surat Al Fatihah, seorang Muslim dalam sholatnya selalu memohon kepada Allah SWT untuk membimbing ke jalan yang lurus, Sirath Al Mustaqim.
Umat Muslim juga tidak boleh mengikuti jalan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebab, siapapun dari umat Muslim yang memiliki pengetahuan tapi mengambil jalan yang berbeda, maka dia serupa dengan kaum Yahudi.