Selasa 05 Mar 2024 06:40 WIB

Apa Itu Sapi Merah dalam Keyakinan Yahudi dan Mengapa Jadi Kunci Robohkan Al-Aqsa? 

Yahudi meyakini keberadaan sapi merah sebagai kunci hancurkan Masjid Al-Aqsa

Rep: Umar Mukhtar. Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Yahudi meyakini keberadaan sapi merah sebagai kunci hancurkan Masjid Al-Aqsa
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Yahudi meyakini keberadaan sapi merah sebagai kunci hancurkan Masjid Al-Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM—Sapi Merah mempunyai makna penting dalam keyakinan umat Yahudi. Ia bukan sekadar sapi biasa namun berhubungan dengan tanda-tanda kiamat bagi kepercayaan Yahudi 

Dikutip dari myjewishlearning, dalam bahasa Ibrani, Sapi Merah bernama Parah Adumah. Sapi Merah dibahas dalam Bilangan 19:1-22 di kitab Taurat Chukat. Ayat-ayat ini juga dibaca pada bacaan terakhir Taurat terakhir pada Sabat Parah, Sabat Sapi Merah. 

Baca Juga

Sabat Parah, Sabat Sapi Merah terjadi pada hari Sabat sebelum Sabat Mevarkhim di bulan Nisan (bulan pertama dalam penanggalan kalender Yahudi) atau terjadi pada Sabat terakhir sebelum bulan Adar, sesaat sebelum Paskah.

Abu dari Sapi Merah digunakan dalam upacara penyucian bagi seseorang yang telah terkontaminasi karena bersentuhan dengan mayat. 

Abunya dicampur dengan air untuk menyucikan siapapun yang telah melakukan kontak dengan orang mati. Mengapa harus disucikan bagi mereka yang terkontaminasi dengan mayat?

Pasalnya, hanya orang suci yang bisa memakan korban Paskah dan siapapun harus menyucikan diri dari najis sebelum melakukan ziarah ke Paskah di Yerusalem berdasarkan pengumuman publik pada zaman dulu tepat sebelum Nisan.

Kitab Haftarah, Yehezkiel 36:16-38, juga membahas masalah penyucian dari pencemaran, namun kenajisan dalam hal ini melambangkan keberdosaan manusia. 

Tetapi seperti kecemaran fisik dan dosa dapat diatasi. Sebagaimana firman Tuhan dalam Yehezkiel 36:25,26:

"Aku akan memercikkan air bersih kepadamu, maka kamu akan menjadi tahir: Aku akan mentahirkan kamu dari segala kenajisanmu dan dari segala fetishmu [perbuatan penyembahan berhala]. Dan Aku akan memberimu hati yang baru dan menaruh semangat baru ke dalam dirimu.” Pembaruan diri dan bangsa ini mencerminkan tema penebusan Paskah.

Berikut ringkasan teks Alkitab tentang Sapi Merah, Bilangan 19:1-22.

Allah berfirman kepada Musa dan Harun, ‘Bicaralah kepada bani Israel dan temukanlah seekor sapi yang benar-benar merah, yang tidak bercela dan tidak pernah ada kuknya. Kamu harus memberikannya kepada Eleazar, imam itu, dan dia harus membawanya ke luar perkemahan dan menyembelihnya. Lembu itu kemudian dijadikan kurban dan orang-orang yang turut serta dalam kurban itu menjadi najis sampai matahari terbenam.

'Ingatlah ketetapan abadi ini,' lanjut Tuhan. ‘Orang yang menyentuh mayat jiwa manusia, menjadi najis selama tujuh hari. Jika jenazah ada di dalam kemah, maka semua yang ada di dalam kemah itu juga najis. Ada proses pemurnian yang melibatkan air untuk manusia dan harta benda mereka. Jika seseorang tidak menyucikan dirinya setelah keadaan najis, jiwa itu akan tercabut dari Israel. Apa pun yang najis harus dibersihkan dan dimurnikan sebelum bersentuhan dengan Tempat Suci.’ (Dari Parashat Chukat: Ringkasan oleh Nancy Reuben Greenfield).

Sapi Merah sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Yahudi sebagai alasan untuk merobohkan Masjid Al Aqsa dan membangun kuil ketiga. Bentuk Sapi Merah ini merupakan sapi yang mempunyai bulu benar-benar merah. 

Sapi tersebut betina, belum hamil dan belum diperah. Sapi lahir secara alami dan dibesarkan berdasarkan Ardh Israel (Tanah Israel). 

Sejak abad ke-19

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement