Selasa 05 Mar 2024 16:15 WIB

Tanda Orang yang Ajalnya Sudah Dekat, Begini Penjelasannya

Ajal akan mendatangi siapapun pada waktunya.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi memakamkan jenazah.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ilustrasi memakamkan jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang luput dari kematian. Semua ciptaan Allah, pasti akan musnah. Mereka akan hancur untuk kemudian dihidupkan kembali di akhirat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

Kematian bisa datang kapan saja dan di mana saja. Bisa jadi manusia sedang dalam keadaan beriman atau sedang dalam melakukan kemaksiatan. Tapi, takdir Allah tidak bisa dihindari, jika sudah menjadi takdirnya untuk meninggal maka Allah akan mencabut nyawanya. 

Baca Juga

Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (Q.S Al-Imran:185). 

Terdapat beberapa tanda-tanda kematian seseorang dalam satu tahun.

Pertama, Allah datangkan malaikat untuk membimbingnya (orang shaleh), atau Allah datangkan setan untuk disesatkan (orang murka)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anhu dalam Kitab At-Tadzkirah, “Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka setahun sebelum kematiannya Allah memerintahkan malaikat untuk membimbing orang itu dan memberinya taufik, sehingga orang-orang berkata, ‘Fulan telah meninggal dalam keadaan yang terbaik.”

Ketika orang itu akan meninggal dan melihat pahala amalnya, maka rohnya sangat rindu. Pada saat itulah dia ingin bertemu dengan Allah, dan Allah pun ingin bertemu dengannya.

Apabila Allah menghendaki keburukan pada seseorang, maka setahun sebelum kematiannya Allah membiarkan setan mendatangi orang itu, lalu disesatkannya dan diteror, sehingga orang-orang berkata, 'Fulan meninggal dalam keadaan terburuk.' 

Ketika orang itu akan meninggal dan melihat azab yang akan menimpanya, hatinya sangat gelisah. Saat itulah dia enggan bertemu dengan Allah dan Allah pun enggan bertemu dengannya."

Kedua, Allah memberikan hidayah kepada orang yang beriman. 

Hadis ini diriwayatkan At-Tirmidzi pada bab Al-Qadar dari Anas, Rasulullah bersabda: 

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla apabila menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Dia mempekerjakannya."

Seseorang bertanya kepada beliau, "Bagaimana Allah mempekerjakannya, wahai Rasulullah?"

Beliau bersabda, "Memberinya taufik ke arah amal saleh sebelum meninggal."

Dalam Shahih Al-Jami' juga disebutkan hadis serupa. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Dia memberinya madu."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa maksud 'memberinya madu'?"

Beliau menjawab, "Allah membukakan (taufik) baginya untuk beramal saleh menjelang matinya, sehingga orang-orang di sekelilingnya meridhai dia."

 

Lihat halaman berikutnya >>> 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement