REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Timor-Leste menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjamin perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan masa depan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Perdana Menteri Albanese dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Rabu, (6/3/2024) menjamu para pemimpin Laos, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Timor-Leste di Melbourne pada KTT Khusus ASEAN-Australia, yang memperingati 50 tahun kemitraan antara ASEAN dan Australia.
“ASEAN mengikat kawasan kita bersama-sama dan saya dapat mengatakan dengan yakin bahwa kemitraan kita sangat kuat atau lebih penting bagi kemakmuran bersama dan stabilitas kawasan yang kita sebut sebagai rumah," kata dia.
Albanese mengatakan ia dan para pemimpin ASEAN mengadopsi "Pernyataan Bersama Visi Pemimpin ASEAN-Australia," dan "Deklarasi Melbourne" yang menguraikan kemitraan abadi selama 50 tahun ke depan untuk mendorong kawasan yang terbuka, inklusif, dan transparan dengan ASEAN sebagai pusatnya.
Para pemimpin menyampaikan aspirasi bersama mereka untuk masa depan kawasan, berkomitmen untuk bekerja sama memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas, serta meningkatkan kerja sama untuk pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran di kawasan.
Mereka juga mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama praktis untuk masa depan. Mulai dari, memperdalam hubungan ekonomi dan sosial budaya hingga memperkuat kerja sama pendidikan dan lingkungan. Hasil-hasil ini memperkuat komitmen Australia terhadap Asia Tenggara dan ASEAN saat ini dan di masa depan.
“Australia berkomitmen untuk menjadi mitra teladan bagi negara-negara Asia Tenggara – kami akan terus bersikap konstruktif, dan terlibat dengan rasa hormat, kejujuran dan kepercayaan, dan yang terpenting, mendengarkan," kata Albanese.
Sejalan dengan hubungan Australia yang erat dan abadi dengan ASEAN serta prioritas Pemerintah dalam membangun kemitraan yang lebih kuat dengan Asia Tenggara, Albanese juga mengumumkan akan mendirikan Pusat ASEAN-Australia di Canberra mulai tanggal 1 Juli 2024. Kemudian lebih dari 75 beasiswa baru Aus4ASEAN yang beberapa di antaranya akan didanai bersama oleh universitas-universitas Australia.
Kemudian Paket Kerjasama Energi di bawah Inisiatif Masa Depan Aus4ASEAN untuk meningkatkan kebijakan dan perencanaan energi regional yang dipimpin ASEAN, termasuk implementasi Strategi ASEAN untuk Netralitas Karbon. Serta memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk Timor-Leste untuk mendukung jalurnya menuju keanggotaan penuh ASEAN.
“Perekonomian ASEAN dan Australia saling terkait erat. Kami ingin memainkan peran yang lebih besar dalam upaya meraih peluang ekonomi, pembangunan, dan pertumbuhan di Asia Tenggara," ujar Albanese.