Kamis 07 Mar 2024 22:14 WIB

Baca Dzikir Berikut ini 15 Menit Bisa Membawa Keberkahan

Dzikir pagi akan menambah ketenangan hati dengan mengingat Nabi Muhammad.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Berdzikir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzikir dimaksudkan untuk menenangkan hati. Dengan mengingat Allah, maka akan semakin asyik menjalani kehidupan.

Berikut ini adalah dzikir yang harus dibaca, 

Baca Juga

الْحَمْدَ لِلَّهِ , سُبْحَانَ اللَّهِ,  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ , اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar, La Ilaha Illallah, Subhanallah, Alhamdulillah. 

Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar.

Kemudian membaca dzikir berikutnya dengan mengucapkan:

لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ  الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

La ilaha illallah, wahdahu la sharika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadir

Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tanpa sekutu, milik-Nya segala yang ada, milik-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Dibaca 10 kali). 

Membaca doa meminta perlindungan dari siksa neraka. 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Allahumma 'inni 'as alukal jannata wa 'a'udzubika minan naar.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan memohon perlindungan-Mu dari api neraka. (Dibaca 3 kali). 

Membaca shalawat

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma salli wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad.

Ya Allah, kirimkan doa dan salam kepada Nabi kami Muhammad. 

Membaca dzikir berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhanallah wa bihamdih.

Maha Suci Allah dan segala Puji-Nya. (Dibaca 100 kali).

Terakhir membaca kalimat tasbih sebanyak 100 kali.

سُبْحَانَ الله

Subhanallah

Maha Suci Allah (Dibaca 100 kali). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement