Jumat 08 Mar 2024 09:23 WIB

Unida Gontor Bocorkan Rahasia Meningkatkan Mutu Perguruan Tinggi Pesantren

Perguruan tinggi pesantren harus selalu berinovasi untuk tingkatkan mutu pendidikan.

Kepala Badan Penjaminan Mutu Unida Gontor Dr Mohammad Muslih menjelaskan proses penjaminan mutu dalam acara silatnas konsorsium perguruan tinggi pesantren di Jakarta pada Kamis (7/3/2024). Acara yang didukung Lazis Assalam Fil Alamin ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi pesantren dan membangun jejaring.)
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Kepala Badan Penjaminan Mutu Unida Gontor Dr Mohammad Muslih menjelaskan proses penjaminan mutu dalam acara silatnas konsorsium perguruan tinggi pesantren di Jakarta pada Kamis (7/3/2024). Acara yang didukung Lazis Assalam Fil Alamin ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi pesantren dan membangun jejaring.)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Darussalam (Unida) Gontor membuka rahasia bagaimana menjadikan perguruan tinggi pesantren berstatus unggul. Proses untuk meraih predikat tersebut dilakukan secara bertahap dan membutuhkan dukungan berbagai pihak.

Kepala Badan Penjaminan Mutu Unida Gontor Dr Mohammad Muslih menjelaskan penjaminan mutu merupakan lembaga strategis di dalam ekosistem perguruan tinggi pesantren. “Meski nomenklatur badan penjaminan mutu tidak ditentukan oleh UU, sistem penjaminan mutu harus ada. Bentuknya bisa lembaga di tingkat universitas, unit di tingkat fakultas, dan gugus di tingkat prodi,” kata jebolan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut dalam acara silaturahim nasional konsorsium perguruan tinggi pesantren yang didukung Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) di Jakarta pada Kamis (7/3/2024).

Baca Juga

Fungsi penjaminan mutu adalah untuk istikamah berijtihad untuk meningkatkan mutu dengan evaluasi, introspeksi diri dan menambah referensi model perguruan tinggi pesantren yang lebih maju dan lembaga-lembaga akreditasi dan sertifikasi di tingkat nasional dan internasional.

Tahapan proses penjaminan mutu di perguruan tinggi pesantren, sebagaimana dipaparkan Dr Muslih adalah sebagai berikut:

Pertama, ada dukungan instrumen mutu

Berupa dokumen kebijakan (statuta, RIP, Renstra, ortaker, dll) dokumen mutu, termasuk buku-buku pedoman, SOP, dll

Kedua, semua unit dan civitas akademika taat asas

Taat pada tupoksi, mekanisme, dan prosedur yang berlaku, sesuai lingkup wewenang dan tupoksi masing-masing.

Ketiga, sistem kehidupan yang sistemik terbentuk

Semua elemen tidak ada yang unsistem tidak membuat sistem sendiri sendiri

Keempat, budaya mutu

Mutu sudah menjadi kesadaran bersama.

Adapun strategi pembangunan budaya mutu di Unida Gontor adalah sebagai berikut,

Pertama, membentuk badan penjaminan mutu yang membawahi unit penjaminan mutu di tingkat fakultas dan gugus tugas di tingkat prodi.

Kedua, agenda sistem penjaminan mutu internal diintegrasikan dengan kalender akademik.

Ketiga, telah memiliki 93 orang auditor AMI, 5 orang di antaranya merupakan lead auditor ISO 9001:2015, 1 auditor tingkat lanjut; auditor manajemen risiko, dan 5 orang auditor cIIQA

Keempat, telah memiliki dokumen SPMI Universitas  dan [2017,2019,2022] dan dokumen standar fakultas  [kekhasan fakultas dan standar LAM] yang terdiri dari dokumen kebijakan SPMI, dokumen manual SPMI, dokumen standar SPMI plus standar kekhasan Unida, dokumen formulir SPMI

Kelima, siklus PPEPP [penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pendalaman, peningkatan]. Semuanya tersistem secara digital.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement