Jumat 08 Mar 2024 09:33 WIB

Rahasia Korea Selatan Taklukkan Budaya Dunia, dari Kimchi Hingga BTS

BTS memberikan kontribusi hampir Rp 60 triliun bagi perekonomian Korea Selatan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Penggemar hadir fan meeting penyanyi Korea Selatan Lee Seunghwan di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (7/3/2024). Korea Selatan berhasil menaklukkan budaya global dengan K-pop-nya.
Foto: Republika/Prayogi
Penggemar hadir fan meeting penyanyi Korea Selatan Lee Seunghwan di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (7/3/2024). Korea Selatan berhasil menaklukkan budaya global dengan K-pop-nya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selera global terhadap segala hal yang berhubungan dengan Korea Selatan tidak menurun meskipun grup BTS wajib militer serta acara Netflix Squid Game dan film Parasite telah dirilis bertahun-tahun yang lalu. Dilansir The Guardian, Jumat (8/3/2024) Korea Selatan telah mengalami kemajuan pesat hanya dalam beberapa dekade. Gelombang Hallyu (Gelombang Korea) telah mengukuhkan kredibilitasnya sebagai negara adidaya budaya. 

“Gelombang Korea adalah sumber kebanggaan dan kepercayaan diri baru bagi masyarakat Korea Selatan,” kata Inkyu Kang, profesor jurnalisme digital di Penn State University. Fenomena ini, Kang menambahkan, telah berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang “luar biasa” dalam beberapa dekade sejak kebuntuan yang mengakhiri perang Korea pada tahun 1950-1953. 

Baca Juga

Beberapa pihak menganggap kemajuan budaya Korea Selatan sebagai misi yang dipimpin pemerintah. Namun pihak lain melihatnya sebagai upaya pemerintah-swasta yang bermanfaat. 

photo
Penyanyi Korea Selatan Lee Seunghwan atau yang lebih dikenal dengan Onlee saat Fanmeeting di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (7/3/2024). - (Republika/Prayogi)

“Keberhasilan global Gelombang Korea tentu saja merupakan hasil upaya sektor swasta, namun pemerintah secara tidak langsung mendukung penyebarannya dengan menciptakan landasan bagi sektor swasta untuk mengeluarkan kreativitasnya,” kata juru bicara divisi kerja sama konten di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan. 

“Para konsumen kini lebih fokus pada daya saing konten itu sendiri dibandingkan kebangsaannya,” ujar dia. 

Parameter-parameter genre K yang terus berkembang kini tidak hanya mencakup musik pop, TV, dan film, namun juga pendatang baru seperti kecantikan, fesyen, masakan, dan sastra. Mengenai kecantikan contohnya adalah gerombolan turis internasional berduyun-duyun ke lingkungan Myeongdong di Seoul untuk membeli kosmetik dalam jumlah besar dari Face Shop, Skin Food, dan gerai lainnya. 

Produknya kini telah menjadi bagian dari pasar K-beauty global yang bernilai 18,32 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 286,6 triliun pada tahun 2030, menurut laporan baru-baru ini oleh Straits Research. 

photo
Proses pembuatan kimchi, hidangan tradisional khas Korea Selatan. - (EPA)

Masakan korea juga mengalami hal yang sama memusingkannya. Supermarket di Inggris Raya (UK) secara rutin menyediakan kimchi dalam stoples, sementara itu corn dog telah menjadi salah satu jajanan kaki lima yang paling banyak dicari di AS dalam beberapa tahun terakhir. 

BTS diperkirakan memberikan kontribusi sebesar....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement