Sabtu 09 Mar 2024 10:19 WIB

Peretas Rusia Membobol Sistem Utama Microsoft

Pejabat AS mengaitkan kelompok peretas itu dengan dinas intelijen luar negeri Rusia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Microsoft mengatakan pada Jumat (8/3/2024), para peretas yang didukung negara Rusia memperoleh akses ke beberapa sistem perangkat lunak inti Microsoft dalam peretasan yang pertama kali diungkapkan pad
Foto: Mashable
Microsoft mengatakan pada Jumat (8/3/2024), para peretas yang didukung negara Rusia memperoleh akses ke beberapa sistem perangkat lunak inti Microsoft dalam peretasan yang pertama kali diungkapkan pad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft mengatakan pada Jumat (8/3/2024), para peretas yang didukung negara Rusia memperoleh akses ke beberapa sistem perangkat lunak inti Microsoft dalam peretasan yang pertama kali diungkapkan pada Januari. Perusahaan mengungkapkan gangguan yang lebih luas dan serius ke dalam sistem Microsoft daripada yang diketahui sebelumnya. 

Dilansir CNN, Sabtu (9/3/2024), Microsoft yakin bahwa para peretas dalam beberapa pekan terakhir menggunakan informasi yang dicuri dari sistem email perusahaan Microsoft untuk mengakses “beberapa repositori kode sumber dan sistem internal perusahaan,” kata perusahaan teknologi itu dalam pengajuannya ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga

Kode sumber didambakan oleh para perusahaan dan mata-mata mencoba membobolnya karena rahasia program perangkat lunak itulah yang membuatnya berfungsi. Para peretas yang memiliki akses ke kode sumber dapat menggunakannya untuk serangan lanjutan pada sistem-sistem lain. 

Microsoft pertama kali mengungkapkan pelanggaran tersebut pada bulan Januari. Itu beberapa hari sebelum perusahaan teknologi besar lainnya, Hewlett Packard Enterprise, mengatakan para peretas yang sama telah melanggar sistem-sistem email berbasis cloud miliknya. 

Sejauh mana dan tujuan pasti dari aktivitas peretasan ini masih belum jelas, namun para ahli mengatakan kelompok yang bertanggung jawab memiliki sejarah kampanye pengumpulan intelijen yang luas untuk mendukung Kremlin. 

Kelompok peretas berada di balik pelanggaran terkenal terhadap beberapa sistem email agen AS menggunakan perangkat lunak yang dibuat oleh kontraktor AS SolarWinds, yang terungkap pada tahun 2020. Para peretas memiliki akses selama berbulan-bulan ke akun email yang tidak diklasifikasikan di departemen Keamanan dan Keadilan Dalam Negeri,di antara lembaga-lembaga lainnya, sebelum operasi mata-mata ditemukan. 

Para pejabat AS mengaitkan kelompok peretas tersebut dengan dinas intelijen luar negeri Rusia. Rusia membantah terlibat dalam operasi tersebut. 

Bertahun-tahun sejak peretasan pada....

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement