REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang-orang yang beriman dan membuktikan keimanannya itu dengan mengerjakan kebajikan, mereka pasti akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang saleh yang akan mendapatkan kenikmatan di surga.
Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surat Al-Ankabut ayat 9.
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى الصّٰلِحِيْنَ “Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh pasti akan Kami masukkan mereka dalam (golongan) orang-orang saleh. (QS Al-Ankabut: 9)
Dan di antara kenikmatan surga, adalah dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini sejumlah amalan yang bisa menempatkan seorang dengan dengan Rasulullah SAW:
1. Mencintai Nabi Muhammad ﷺ
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ منْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّىى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُممْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
Dari Anas radhiyallahu anhu ,dia mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat. Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Anas radhiyallahu anhu (sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasûlullâh , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Anas radhiyallahu anhu mengatakan, ‘Saya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr dan Umar. Saya berharap bisa bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka meskipun saya tidak mampu melakukan amalan yang mereka lakukan.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Melaksanakan rukun Islam serta tidak durhaka kepada kedua orang tua
عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ الجُهَنِيِّ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، شَهِدتُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأنَّكَ رَسُولُ اللهِ، وَصَلَّيتُ الخَمْسَ، وأدَّيتُ زكاةَ مَالِيي، وَصُمْتُ شَهْرَ رَمَضَانَ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: «مَنْ مَاتَ عَلَى هَذَا، كَانَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ يَوْمَ القِيَامَةِ، هَكَذَا - ونَصَبَ إِصْبَعَيْهِ - مَا لَمْ يَعُقَّ وَالِدَيْهِ
Dari Amr bin Murrah al-Juhani, dia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ lantas ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan selain Allah, dan sesungguhnya engkau adalah utusan Allah. Aku sholat lima Waktu, menunaikan zakat hartaku dan berpuasa di Ramadhan". Maka Nabi ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang mati atas dasar ini, maka ia pun akan bersama dengan para Nabi, para shiddiiqiin, dan para syuhada' Pada Hari Kiamat seperti ini- sambil "mengacungkan dua jari"- selagi ia tidak durhaka kepada kedua orang tuanya"
(HR Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibbaan, dari 'Amr bin Murrah al-Juhani, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no 2515)